Thursday, 12 November 2015

Ringkasan BAB V Buku Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

BAB V
CIRI, PERWUJUDAN, JENIS, PENDEKATAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
A.  CIRI KHAS PERILAKU BELAJAR
1.      Intensional (disengaja)
2.      Positif dan aktif (bermanfaat dan atas hasil usaha sendiri)
3.      Efektif dan fungsional (berpengaruh dan mendorong timbulnya perubahan batu)


B.  PERWUJUDAN PERILAKU BELAJAR
1.      Kebiasaan: timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan menggunakan stimulus yang berulang-ulang. Kebiasaan ini terjadi karena prosedur pembiasaan seperti classical dan operant conditioning.
2.      Keterampilan: kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olah raga, dan sebagainya.
3.      Pengamatan: proses menerima, menafsirkan dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera seperti mata dan telinga.
4.      Berpikir asosiatif dan daya ingat: proses pembentukan hubungan antara rangsangan dengan respons. Di samping itu, daya ingat pun merupakan perwujudan belajar, sebab merupakan unsur pokok dalam berpikir asosiatif. Jadi, siswa yang telah mengalami proses belajar akan ditandai dengan bertambahnya simpanankemampuan menghubungkan materi tersebut dengan situasi atau stimulus yang sedang ia hadapi.
5.      Berpikir rasional dan kritis: perwujudan perilaku belajar terutama yang bertalian dengan pemecahan masalah.
6.      Sikap: perwujudan perilaku belajar siswa akan ditandai dengan munculnya kecenderungan-kecenderungan baru yang telah berubah (lebih maju dan lugas) terhadap suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya.
7.      Inhibisi: kesanggupan siswa untuk mengurangi dan menghentikan tindakan yang tidak perlu, lalu memilih atau melakukan tindakan lainnya yang lebih baik ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya.
8.      Apresiasi: penghargaan atau penilaian terhadap benda-benda baik abstrak maupun konkret yang memiliki nilai luhur. Tingkat apresiasi seorang siswa terhadap nilai sebuah karya sangat bergantung pada tingkat pengalaman belajarnya.
9.      Tingkah laku afektif: tingkah laku yang menyangkut keaneka-ragaman perasaan seperti: takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was, dan sebagainya.

C.  JENIS-JENIS BELAJAR
1.      Belajar abstrak: belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata.
2.      Belajar keterampilan: belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot. Tujuannya untuk memperoleh dan menguasai keterampilan jasmaniah tertentu.
3.      Belajar sosial: belajar memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-masalah sosial.
4.      Belajar pemecahan masalah: belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistematis, logis, teratur dan teliti. Tujuannya untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas.
5.      Belajar rasional: belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis dan rasional (sesuai dengan akal sehat). Tujuannya untuk memperoleh aneka ragam kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep.
6.      Belajar kebiasaan: proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Tujuannya agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu.
7.      Belajar apresiasi: belajar mempertimbangkan arti penting atau nilai suatu objek. Tujuannya agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa yang dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu.

8.      Belajar pengetahuan: belajar dengan cara melakukan penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu. Atau sebuah program belajar terencana untuk menguasai materi pelajaran dengan melibatkan kegiatan investigasi dan eksperimen (Reber, 1988).

0 comments:

Post a Comment