Thursday 12 November 2015

Ringkasan BAB IV Buku Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

BAB IV
BELAJAR
            Definisi belajar dapat ditinjau dari sudut-sudut pandang kuantitatif, institusional, dan kualitatif. Belajar pada asasnya ialah tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
            Belajar memiliki arti penting bagi siswa dalam:
·      Melaksanakan kewajiban keagamaan
·      Meningkatkan derajat kehidupan
·      Mempertahankan dan mengembangkan kehidupan

            Dalam persfektif psikologi, antara belajar, memori dan pengetahuan terdapat hubungan yang tak terpisahkan. Teori-teori pokok mengenai belajar terdiri atas:
a.       koneksionisme,
b.      pembiasaan klasik,
c.       pembiasaan perilaku respons,
d.      teori belajar kognitif
Teori kesatu, kedua, dan ketiga bersifat behavioristik (perilaku jasmaniah semata) sedangkan teori keempat bersifat kognitif, yakni bahwa belajar adalah peristiwa mental bukan semata-mata behavioral.
            Mnurut aliran behaviorisme, setiap siswa lahir tanpa warisan/pembawaan apa-apa dari orangtuanya, dan belajar adalah kegiatan refleks-refleks jasmani terhadap stimulus yang ada serta tidak ada hubungannya dengan bakat dan kecerdasan atau warisan/pembawaan. Sedangkan menurut aliran kognitif, setiap siswa lahir dengan bakat dan kemampuan mental yang menjadi basis kegiatan belajar. Faktor bawaan ini memungkinkan siswa untuk menentukan merespons atau tidak terhadap stimulus, sehingga belajar tidak bersifat otomatis seperti robot.
            Fase belajar menurut Bruner meliputi:
v informasi (penerimaan materi)
v transformasi (pengubahan materi dalam memori)
v evaluasi (penilaian penguasaan materi)
       Sedangkan menurut Wittig, fase belajar meliputi:
v Acquistion (perolehan materi)
v Storage (proses penyimpanan)

v Retrieval (memproduksi/mengungkapkan kembali materi dari memori)

0 comments:

Post a Comment