Sunday 26 October 2014

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Lingkungan Hidup



A.    Topik
PENCEMARAN LINGKUNGAN
B.     Tujuan
       Untuk mengetahui dan memahami pencemaran lingkungan yang terjadi di sekitar Pasar Sentral Kota Gorontalo, serta mencari upaya pemecahannya dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
C.    Teori Dasar
       Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain ke lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.

       Definisi yang panjang ini dapat di sederhanakan dengan melihat adanya tiga unsur dalam masalah pencemaran yaitu sumber perubahan akibat kegiatan manusia atau proses alam, bentuk perubahannya adalah berubahnya konsentrasi suatu bahan dalam lingkungan dan merosotnya fungsi lingkungan untuk menunjang kehidupan.

       Merosotnya kualitas lingkungan juga tidak akan menjadi perhatian besar jika tidak terkait dengan kebutuhan hidup manusia sendiri sehingga bahasan tentang pencemaran dan konsep penanggulangannya lebih mengarah kepada upaya mengenai bentuk kegiatan manusia yang menjadi sumber pencemaran.

       Pencemaran sering pula diklasifikasikan dalam bermacam-macam bentuk pola pengelompokannya. Pengelompokan menurut jenis bahan pencemar menghasilkan pencemaran biologis, kimiawi, fisik dan budaya. Pengelompokan menurut medium lingkungannya dapat menghasilkan pencemaran udara, air, tanah, makanan dan sosial sedangkan pengelompokan menurut sifat sumber bisa menghasilkan pencemaran primer dan pencemaran sekunder.

       Salah satu upaya dalam pengelolaan lingkungan adalah mengatur beban pencemaran dari sumbernya baik sumber pencemaran udara, air maupun limbah padat sehingga informasi tentang besarnya beban pencemaran dari setiap sumber amat berguna dalam upaya pengelolaan lingkungan tersebut

        Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.[1].
       Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.
       Pencemaran terhadap lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju yang sangat cepat, dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
      Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.
       Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif.
       Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu  menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
       Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
1.Pengertian Lingkungan
       Lingkungan adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks.
       Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian lain dari lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
       Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada disekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada disekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
       Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosisten yakni, suatu unit atu satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosisten terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya: tanah, udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer, air, cahaya, suhu atau temperatur, Sedangkan komponen biotik diantaranya adalah: produsen, konsumen, pengurai.
2.Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya
       Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibanding dengan pelosok dimana penduduknya masih sedikit dan primitif.
       Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
       Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.

       Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:
1.            Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan  Sumber Daya Alam makin
menciut (depletion);
2.      Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3.      Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan
         yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;
4.      Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah
         hingga menimbulkan longsor;
5.      Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang  
         menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya
         kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada
         lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri;
          Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:
  1. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
  2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
  3. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
  4. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
  5. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.
3. Sumber Alam
       Sumber alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian yakni:

1.      Sumber alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) atau disebut pula sumber-sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuhan-tumbuhan.

2.      Sumber alam yang tidak diperbaharui (nonrenewable resources) atau disebut pula sebagai golongan sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.
       Sumber alam biotik mempunyai kemampuan diri atau bertambah, misalkan tumbuhan dapat berkembang biak dengan biji atau spora, dan hewan-hewan menghasilkan keturunannya dengan telur atau melahirkan. Oleh karena itu sumber daya alam tersebut dikatakan sebagai sumber daya alam yang masih dapat diperbaharui. Lain halnya dengan sumber daya alam abiotik yang tidak dapat memperbaharui dirinya. Bila sumber minyak, batu bara atau bahan-bahan lainnya telah habis digunakan manusia, maka habislah bahan-bahan tambang tersebut.
       Sumber alam biotik dapat  terus digunakan atau dimanfaatkan oleh manusia, bila manusia menggunakannya secara bijaksana dalam penggunaan berarti memperhatikan siklus hidup sumber alam tersebut, dan diusahakan jangan sampai sumber alam itu musnah. Sebab, jika suatu jenis spesies di bumi musnah, maka jenis tersebut tidak dapat muncul kembali. Seharusnya manusia menggunakan dengan baik sumber daya biotik dan abiotik secara tepat dan bertanggung jawab.
       Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Manusia bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan organisme lainnya, terutama dalam penggunaan sumber-sumber alamnya. Berbagai cara telah dilakukan manusia dalam menggunakan sumber-sumber alam berupa tanah, air, fauna, flora, bahan-bahan galian, dan sebagainya.
       Namun sesuai dengan kondisi lingkungan saat ini manusia susah seharusnya melakukan perubahan. Perubahan yang dimaksud disini bukanlah transformasi yang diartikan sebagai perubahan seluruhnya (dari teknologi, sosial budaya dan ekonomi). Perubahan disini lebih kepada perubahan hidup berperilaku, kebiasaan dalam hidup yang menunjang pada penyelamatan lingkungan, perilaku hidup manusia.
       Masih banyak masyarakat kita yang memiliki kebiasaan yang tidak ramah lingkungan, seperti pengrusakan lingkungan demi keuntungan semata. Seharusnya manusia berhati-hati dalam mengolah tanah, air, udara mahluk mahluk yang ada di dunia ini. Khususnya pada lingkungan, manusia telah begitu banyak menimbulkan kerusakan pada bumi ini. Limbah, kotoran, sampah dibuang begitu saja tanpa mengindahkan lingkungandan mahluk lain. Responnya dari lingkungan dapat kita lihat seperti menyebabkan penyakit, bahkan menjadi bencana alam.
D.    Lokasi pengamatan
PASAR SENTRAL KOTA GORONTALO

E.     Prosedur pengamatan
1.      Mengamati keadaan lingkungan di Pasar Sentral Gorontalo
2.      Melakukan wawancara dengan para penjual, pengunjung, dan pihak pengelola pasar, mengenai hal-hal sebagai berikut :
·         Masalah pencemaran lingkungan yang di hadapi masyarakat setempat
·         Faktor-faktor penyebab timbulnya pencemaran tersebut
·         Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya pencemaran tersebut.
F.     Hasil pengamatan dan wawancara berupa data dan deskripsi lokasi
a.      Hasil pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan ditempat observasi yakni di Pasar Sentral Gorontalo, telah terjadi pencemaran di lingkungan tersebut yang di akibatkan oleh sampah. Banyak sampah yang berserakan sehingga menimbulkan bau busuk dan mengganggu aktifitas pengunjung yang berdatangan.Hal ini diakibatkan oleh para pedagang-pedagang yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar dimana mereka membuang sampah dan kotoran-kotoran dari dagangan mereka dengan tidak teratur yakni di buang di saluran air ( selokan ) yang mengalir sampai di sisi jalan.
Karena adanya sikap yang tidak peduli terhadap lingkungan, maka masalah pencemaran lingkungan yang terjadi di Pasar Sentral Gorontalo sangat sulit di atasi. Pemerintah dalam hal ini dengan pernyataan yang di ungkapkan masih sangat minim dalam penanggulangan sampag tersebut.
      Untuk mengantisipasi masalah pencemaran lingkungan ini maka sebaiknya pemerintah melakukan upaya yakni dengan menghimbau masyarakat dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar bisa peduli terhadap lingkungan sekitar dan menjelaskan tentang dampak-dampak yang di timbulkan dari pencemaran lingkungan. Khususnya dampak buruk dari pencemaran lingkungan bagi kesehatan manusia.

b.      Hasil wawancara
       Berdasarkan hasil wawancara di tempat observasi,dengan beberapa  responden maka kami menemukan beberapa data deskriftif tentang masalah pencemaran lingkungan yang terjadi di Pasar Sentral Gorontalo, yakni sebagai berikut :
1.      Nama responden   :           Dodo
Umur                     :           62 tahun
Lama bekerja         :           20 tahun

       Pak dodo adalah salah satu responden yang kami wawancarai di pasar sentral gorontalo. Beliau adalah seorang penjual kelapa giling, yang berada di sebelah kiri pasar sentral Gorontalo. Menurut pak dodo sendiri tidak ada keluhan yang terjadi pada dirinya, bahkan pekerjaannya yang sudah dilakukan bertahun-tahun itu semakin lama semakin meningkat, dan lancar-lancar saja.

       Menurut beliau juga tidak ada pengaruhnya sama sekali karena sudah terbiasa oleh bau sampah tersebut, tapi menurut beliau, banyak sekali pembeli yang mengeluh dengan bau sampah yang ada di sudut kiri pasar tersebut, yang kebetulan tidak berjauhan dengan tempat penjualan pak Dodo, karena kalau sudah siang maka bau sampah tersebut, baik sampah yang basah maupun sampah yang kering sudah menjadi satu tempat dan itu sangatlah mengganggu pernapasan jika tidak menutup hidung mereka.

2.      Nama responden   :           Maryam
Umur                     :           35 tahun
Lama bekerja         :           8 tahun

       Ibu Maryam adalah salah satu responden yang kami wawancarai di pasar sentral Gorontalo, dia bekerja sebagai penjual pisang, keluhannya yakni sangat terganggu dengan bau sampah yang kebetulan tidak berjauhan dengan tempat ia menjual, karena tidak ada penanggulangan dari pemerintah sendiri, maka sampah-sampah itu masih seperti biasanya yakni terlihat banyak tumpukan sampah yang berserakan dan juga baunya yang sangat menyengat.

       Pembuangan sampah yang tertumpuk di bak sampah, baik yang kering maupun yang basah sudah menyatu, maka dari itu bau sampah tersebut sangat mengganggu pernapasan semua orang, akan tetapi ia sudah terbiasa dengan keadaan lingkungan yang dekat dengan sampah, dan bau seperti itu, katanya kalau sampah sudah dibuang maka baunya akan hilang.

3.  Nama responden      :           Son Nopo
Umur                     :           63 tahun
Lama bekerja          :           15 tahun

       Pak Son Nopo adalah salah satu responden yang kami wawancarai di pasar sentral gorontalo, ia adalah seorang penjual pisang, ia bekerja sudah cukup lama yakni sudah 15 tahun bekerja sebagai tukang jual pisang. Keluhannya yaitu memang sangat mengganggu pernapasan mereka, apalagi tempat ia bekerja itu tidak berjauhan dengan tempat sampah yang ada di sudut pasar sentral tersebut, ia juga seorang kepala koordinator kebersihan di pasar sentral, yang menjaga kebersihan pasar sentral tersebut. Ia mengatakan bahwa kalau soal lingkungannya bersih, iya memang sangat bersih, tapi hanya baunya itu yang sangat mengganggu pembeli yang datang ke tempat dimana ia menjual.

       Sampah yang ada di bak sampah itu adalah sampah  basah dan  kering yang berasal dari dalam pasar yang di tumpuk di bak sampah tersebut, tidak menutup kemungkinan juga sampah itu berasal dari luar pasar. Maka jika sudah menjelang siang, bau yang ada di tempat sampah itu akan menyebar luas sehingga para pembeli banyak yang mengeluh.

G.    Pembahasan

       Dari gambar grafik diatas dapat diketahui bahwa kesadaran dari masing-masing responden berbeda-beda, lebih jelas akan diuraikan sebagai berikut :
1.      Tingkat kepedulian Pak Son Nopo, dimana ia tidak merasa terganggu dengan adanya bau sampah yang ada di pasar sentral tersebut, karena ia sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu. Ia juga adalah seorang kepala koordinator kebersihan pasar sentral, jadi menurut beliau kalau soal bersih, memang sangatlah bersih, akan tetapi baunya itu yang sangat mengganggu pernapasan dari setiap pembeli yang datang membeli pisang kepadanya.

2.      Tingkat kesadaran ibu Maryam sangat tinggi, dimana ia sangat terganggu dengan bau sampah yang kebetulan tidak berjauhan dengan tempat ia menjual, karena tidak ada penanggulangan dari pemerintah sendiri, maka sampah-sampah itu masih seperti biasanya yakni terlihat banyak tumpukan sampah yang berserakan dimana-mana dan juga baunya yang sangat menyengat. Jadi sangat diharapkan agar pemerintah bisa lebih memperhatikan sampah-sampah yang berada di sekeliling pasar sentral tersebut.
3.      Tingkat kesadaran Pak Dodo sangat rendah, ia adalah seorang penjual kelapa giling, yang berada di sebelah kiri pasar sentral Gorontalo. Menurut pak Dodo sendiri tidak ada keluhan yang terjadi pada dirinya, bahkan pekerjaan yang sudah dilakukan bertahun-tahun itu semakin lama semakin meningkat, dan bahkan lancar-lancar saja. Menurut beliau juga tidak ada pengaruh sama sekali karena sudah terbiasa dengan bau sampah tersebut. Tapi menurut beliau, banyak sekali pembeli yang mengeluh dengan bau sampah yang ada di sudut kiri pasar tersebut, yang kebetulan tidak berjauhan dengan tempat penjualan pak Dodo, karena kalau sudah siang maka bau sampah tersebut, baik itu sampah basah maupun yang kering sudah menjadi satu tempat sehingga bau sampah tersebut sangat mengganggu pernapasan jika tidak menutup hidung.

H.    Kesimpulan

       Jadi dari hasil pengamatan secara langsung, saya dapat menyimpulkan bahwa di pasar sentral Gorontalo tersebut baik dari penjual maupun pembeli sebagian besar belum ada kesadaran tentang lingkungan yang ada di sekitar mereka yaitu lingkungan yang masih kotor yang di akibatkan oleh mereka sendiri yang membuang sampah sembarangan dan mereka tidak mau tau dampak dari pencemaran lingkungan yaitu sampah yang berserakan dimana-mana dan bau busuk yang berasal dari sampah tersebut.

0 comments:

Post a Comment