BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Setiap orang pastinya
pernah sakit dan pernah berobat ke dokter. Jika anda memperhatikan kwitansi
pembayaran berobat ke dokter biasanya disertakan resep obat berkaitan dengan
penyakit yang di derita. Disana tertulis juga diagnosa mengenai penyakit apa
yang sedang menyerang badan. Jika kita tidak pernah sekolah atau mempelajari
dunia kedokteran pastinya kita tidak mengerti arti diagnosa tersebut.
Nah,
makalah ini membahas Bagaimana Cara Mempelajari Terminologi Medis (Ilmu Penyakit & Laboratorium Kesehatan).
Dalam
mempelajari Ilmu Penyakit & Laboratorium Kesehatan, sebelumnya kita harus
mengenal istilah-istilah medis yang sering digunakan dalam dunia kesehatan.
Dalam hal ini istilah tersebut sering dikenal dengan nama Terminologi Medis. Terminologi medis merupakan ilmu peristilahan
medis.
Beberapa pengertian
tentang terminology yaitu:
1. The
tehnical / special term or expression used in a business, art, science or
special subject.
2. Nomenclature
as a field of study (Webster’s 3rd
International Dictionary)
Dalam hubungannya antar
profesi kesehatan, dibutuhkan adanya sebuah bahasa komunikasi. Bahasa
komunikasi tersebut dikenal dengan istilah
medis. Istilah medis merupakan bahasa profesi medis / kesehatan yang
merupakan sarana komunikasi antara mereka yang berkecimpung langsung / tidak
langsung di bidang asuhan / pelayanan medis / kesehatan. Oleh karena itu,
istilah medis ini harus dipahami dan dimengerti oleh setiap profesi kesehatan
agar dapat terjalin komunikasi yang baik.
B. Rumusan Masalah
Beberapa masalah yang dibahas dalam
makalah ini, diantaranya:
1.
Sejarah
Singkat Terminologi Medis
2. Cara Mempelajari/Pembelajaran
Termiologi Medis dengan mudah dan praktis
3.
Keuntungan
Mempelajari istilah medis / Terminoilogi Medis
C.
Tujuan Penulisan
Secara umum diharapkan baik penyusun
maupun pembaca :
- Dapat lebih memahami dan menerapkan di lingkungan yang berhubungan dengan medis (kehidupan sehari-hari),
- Mengetahui sejarah singkat Terminologi Medis dan berbagai istilah dalam medis
- Mengetahui dan menerapkannya sendiri cara mempelajari Terminologi semudah dan seperaktis mungkin.
- Mengetahui apa saja keuntungan yang di dapat setelah mempelajari Terminologi Medis.
- Mengetahui tentang kondifikasi penyakit
D.
Sistematika Penulisan
Untuk menjelaskan dari
uraian-uraian yang terdapat pada rumusan masalah, makalah ini dituangkan dalam
sistematika penulisan yang meliputi pendahuluan, isi atau pembahasan dan
penutup/ kesimpulan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Singkat Terminologi Medis
Pada awalnya disadari oleh para ilmuwan
di bidang kesehatan bahwa diperlukan kata-kata yang seragam untuk menyatakan
penemuan-penemuan medis yang dimulai dari zaman Rennaisance (atau rebirth dalam
bahasa Inggrisnya, yang dimulai pada sekitar abad 13-17 di Italia lalu ke
bagian Eropa lain) sampai sekarang dan kemudian para Ilmuwan kesehatan
cenderung berkiblat kepada ahli medis Yunani dan Romawi.
Sebagian besar (±_75% Istilah)
istilah berasal dari bahasa yunani kuno (G) dan Latin (L). pemakaian bahasa
yunani kuno (G) dan Latin (L) karena konsisten dan mempunyai pengertian yang
sama.
Catatan
klinik yang ditemukan pada masa Hippocrates (460-370 SM) dari Yunani yang
diakui dunia sebagai “Bapak Kedokteran”, Galen dan Asistotle (460 BC- 201 AD)
ditulis banyak menggunakan bahasa yunani contoh bronchus, carcinoma, coccyx,
diatole, emphysema, erytheme, glaucoma,
herpes, meninges, pancreas, thorax, dan urethra.
Teminologi
medis adalah istilah yaang banyak dipakai dalam bidang kesehatan medis sebagai
bahan komunikatif profesional kesehatan agar tepat dan efektif, efektif karena
dapat dibentuk kembali menjadi kata yang baru dengan menambahkan awalan atau
akhiran yang tetap mempunyai makna contoh gastrodoudenostomy
yang berasal dari gastro+duodenum+stomy artinya tindakan pada gaster atau
usus.
Hakekatnya
pembahasan terminologi medis titik berat materi ada pada pengetahuan tentang
struktur, korelasi dan formasi istilah medis secara benar dalam persiapan
menghindari salah kutip/tulis/ejaan istilah diagnosis pasien, dalam kaitan
tugas mencatat, mengkoreksi, menyimpan dan mengrelease infomasi medis.
B. Cara
Mempelajari/Pembelajaran Terminologi Medis dengan Mudah dan Praktis
Istilah medis memang
terdengar begitu rumit. Sebenarnya istilah ini tidak dimaksudkan agar pasien
tidak mengerti. Tujuannya adalah keseragaman, universalitas. Memang
istilah itu membuat pusing, dokter juga kadang harus berpikir dulu agar
memahami artinya. Hanya karena seringnya mendengar dan memakai, dokter menjadi
terbiasa.
Istilah
medis adalah sebuah kosa kata untuk secara akurat menggambarkan tubuh asing dan
komponen terkait, kondisi, proses dan proses dengan cara yang berbasis ilmu
pengetahuan. Hal ini untuk digunakan di bidang medis dan keperawatan.
Pendekatan sistematis untuk membangun kata dan pemahaman istilah ini didasarkan
pada konsep:
- Akar kata (Root),
- Awalan (Prefix),
- Akhiran (Suffix),
- Penggabungan antar bagian
Akar kata adalah istilah
berasal dari bahasa sumber seperti Yunani atau Latin dan biasanya menggambarkan
bagian tubuh. Awalan dapat ditambahkan di depan istilah untuk memodifikasi akar
kata dengan memberikan informasi tambahan tentang lokasi organ, jumlah suku
cadang, atau waktu yang terlibat. Sufiks yang melekat pada ujung akar kata
untuk menambah arti seperti kondisi, proses penyakit, atau prosedur.
Dalam proses menciptakan
istilah medis, aturan tertentu bahasa berlaku. Aturan-aturan ini adalah bagian
dari mekanika bahasa disebut linguistik. Jadi, ketika sebuah istilah yang
dikembangkan, beberapa proses logis diterapkan. Akar Kata dikembangkan untuk
memasukkan suara vokal istilah berikut untuk menambahkan tindakan smoothing
dengan suara dari kata ketika menerapkan suatu akhiran. Hasilnya adalah
pembentukan istilah baru dengan vokal terpasang (akar kata + vokal) disebut
bentuk menggabungkan.
Dalam
bahasa Inggris, vokal paling umum digunakan dalam pembentukan bentuk kombinasi
adalah huruf-o-, ditambahkan pada akar kata.
Prefiks biasanya tidak
memerlukan modifikasi lebih lanjut yang akan ditambahkan ke akar kata karena
awalan biasanya berakhir dengan suara vokal atau vokal, meskipun dalam beberapa
kasus mereka mungkin mengasimilasi sedikit dan di-mungkin berubah ke im-atau
syn-ke-simbol. Sufiks
dikategorikan sebagai
- membutuhkan bentuk menggabungkan, atau
- tidak memerlukan bentuk menggabungkan sejak mereka mulai dengan vokal.
Berikut tiga metode
mempelajari Terminologi Medis :
a. Metode Pemahaman
Kita ambil satu contoh sederhana:
perikarditis
"Peri"
adalah awalan yang berarti sesuatu yang di tepi atau melingkupi
"kard"
artinya jantung
"Itis"
adalah akhiran yang berarti "peradangan"
Jadi Pericarditis artinya
peradangan pada jaringan yang melingkupi jantung.
Tentu mudah memahami kalau ada
istilah:
Bradikardi, "bradi" artinya "lambat" sehingga
"bradikardi" berarti denyut jantungnya melambat.
Takhikardi, "takhi" artinya "cepat" sehingga
"takhikardi" berarti denyut jantungnya bertambah cepat.
Contoh lain yang menggunakan 2
kata induk: ureterolithiasis.
"Ureter"
adalah saluran dari ginjal menuju kandung kemih. Dalam bahasa Indonesia juga
disebut ureter. Fonem "o" untuk menghubungkan dengan kata berikutnya.
"Lith" artinya batu, sedang
akhiran "osis atau asis"
artinya proses.
Jadi "Ureterolithiasis" adalah terbentuknya batu pada saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih.
Jadi "Ureterolithiasis" adalah terbentuknya batu pada saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih.
Contoh lain yang lebih kompleks:
Histerosalfingografi.
Histero artinya "uterus" atau "rahim"
Salfing
adalah nama lain dari tuba fallopii artinya "saluran telur"
Grafi
adalah "gambar/foto".
Fonem "o" adalah kata
penghubung antar masing-masing kata induk tersebut.
Jadi Histerosalfingografi berarti: gambar dari rahim dan saluran telur yang diperoleh dengan foto rontgen.
Jadi Histerosalfingografi berarti: gambar dari rahim dan saluran telur yang diperoleh dengan foto rontgen.
(Kata "histeris" itu
diduga juga berakar dari kata "histero" yang berarti rahim ini. Ada
yang menyebut karena ketika berkontraksi rahim menjadi begitu keras dan kaku.
Ada yang menyebut dari ekspresi wanita ketika rahimnya berkontraksi dan
mengejan kuat-kuat).
Kalau kita tengok penulisannya
dalam bahasa Inggris, maka proses adopsi ini mudah diikuti.
Perikarditis: Pericarditis
Ureterolithiasis:
Ureterolithiasis
Histerosalfingografi:
Hysterosalphingography
Kita coba yang menarik
juga: Muscullus Sternocleidomastotideus. Artinya: otot (muscullus) yang
menghubungkan antara tulang sternum, tulang klavikula (salah satu bagiannya
dilekati otot ini) dan tulang mastoid. Dihubungkan dengan fonem penyambung
"o". Pada anak-anak, adanya peradangan di faring sering diikuti
pembesaran kelenjar di sepanjang otot sternokleidomastoideus ini.
Beberapa Awalan, Artinya dan
Contoh Penggunaannya:
1) Hiper: tinggi atau banyak,
misalnya hipertensi, hipertiroid, hiperkoagulasi, hiperglikemia, hiperkolesterolemia
2) Peri: bagian tepi, yang
melingkupi, misalnya perikardium (melingkupi jantung), peritoneum (melingkupi
organ-organ dalam)
3) Dis: suatu gangguan, ketidak
normalan, atau nyeri; misalnya disuria (nyeri saat berkemih), dismenorrhea
(nyeri saat menstruasi),
4) A atau An: bersifat negatif,
kurang, tidak seharusnya; misalnya aritmia (irama jantung tidak teratur),
agenesis (tidak terbentuk), avitaminosis (kondisi kekurangan vitamin)
5) Hipo: rendah; misalnya hipotensi,
hipoglikemia, hipotiroid
6) Hemi: separoh, sebelah; misalnya
hemi-an-opsia (kehilangan penghilatan pada satu sisi/sebelah); hemi-parese
(kelemahan otot pada satu sisi kanan-kiri atau satu dari dua alat gerak
tangan-kaki).
7) Ipsi: satu sisi yang sama;
misalnya hemiparese ipsi-lateral (ada gangguan syaraf dimana pada wajah terjadi
pada sisi kanan-kiri yang sama dengan sisi dari tangan-kaki yang mengalami
kelemahan otot).
8) Kontra: sisi yang berlawanan;
misalnya hemiparese kontra-lateral (sisi gangguan pada wajah berlawanan dengan
sisi kelemahan otot pada tangan-kaki).
9) Supra/superior: atas, lebih;
misalnya kelenjar supra-renal (kelenjar di bagian atas dari ginjal); vena cava
superior (pembuluh darah balik jantung dari bagian atas tubuh)
10) Sub/Inferior: bawah,
lebih dalam; misalnya vena cava inferior (pembuluh darah balik jantung dari
bagian bawah tubuh), jaringan sub-mucosa (bagian sebelah dalam dari atau di
bawah jaringan lendir).
Berikut beberapa Akhiran, Artinya
dan Contoh Penggunannya:
1) Algia: nyeri misalnya neuralgia
(nyeri pada syaraf), sefalgia (sakit kepala),
2) Blast: tahap awal suatu
pertumbuhan, misalnya sitotrofoblas (sel-sel bakal pembentuk plasenta pada kehamilan).
3) Ectomi/tomi: operasi untuk
mengangkat sesuatu atau tindakan memotong sesuatu; misalnya appendektomi
(mengoperasi usus buntu), prostatektomi (mengangkat kelenjar prostat), Phlebotomi
(tindakan membuka/menusuk pembuluh darah).
4) Itis: peradangan; misalnya
faringitis (peradanga pada faring), bronkhisis (peradangan pada
bronkhus/saluran nafas utama), hepatitis (peradangan pada hepar/liver/hati).
5) Lisis: hancur, hilang, lebur,
lepas; misalnya adhesiolisis (pelepasan ikatan dua jaringan/organ),
hemodialisis (pembersihan darah kotor/cuci darah: hemo artinya darah).
6) Oma: pertumbuhan tidak normal,
tumor; misalnya hepatoma (tumor pada hepar/liver), mioma (tumor pada otot),
mioma uteri (tumor pada jaringan otot dinding rahim), hemangiona (tumor pada
dinding pembuluh darah).
7) Oskop/oskopi: melihat, alat untuk
melihat; misalnya endoskopi (melihat bagian dalam tubuh, seperti saluran cerna,
tanpa menembus jaringan), laparoskopi (teknik diagnosa dengan melihat bagian
dalam tubuh dengan cara menembus kulit/jaringan, bisa diteruskan dengan
tindakan terapi/operasi), rektoskopi (melihat bagian dalam rektum, misalnya pada
kecurigaan kanker rektum).
8) Osis/asis: proses, suatu kondisi;
misalnya lithiasis (terbentuk batu di suatu tempat); endometrosis (suatu
kondisi terdapatnya jaringan dinding rahim di tempat yang tidak seharusnya),
9) Pati: suatu yang tidak normal
atau rusak; misalnya kardiomiopati (kelainan pada otot dinding jantung),
retinopati (kerusakan pada retina mata, misalnya pada diabetes), nefropati
(kerusakan pada nefron/bagian dari ginjal misalnya pada diabetes), ensefalopati
(kondisi penyakit yang menimbulkan gangguan di otak).
10) Plasti: membentuk seperti,
memperbaiki mendekati bentuk semula; misalnya rinoplasti (memperbaiki hidung
setelah cedera), vaginoplasti (membentuk vagina pada kelainan organ kelamin)
11) Pnea: pernafasan; misalnya apnea
(tidak/sulit bernafas); takhipnea (frekuensi pernafasan terlalu cepat)
12) Rrhea: aliran; misalnya
diarrhea/diare (aliran dari saluran cerna), amenorrhea (tidak terjadi
menstruasi),
13) Sklerosis: proses pengerasan;
misalnya arterioskleroris (pengerasan dinding pembuluh darah oleh timbunan
lipid)
14) Uria: kandungan dalam urin
melebihi/yang tidak normal; misalnya glukosuria (terdapat glukosa dalam urin),
hematuria (terdapat darah dalam urin), proteinuria (terdapat protein dalam
urine).
15) Emia: terdapat dalam darah;
misalnya bakteriemia (terdapat bakteri dalam jumlah yang berbahaya dalam
darah), hiperglikemia (kadar glukosa dalam darah terlalu tinggi)
16) Parese: kelemahan tonus/kontraksi
otot; misalnya hemiparese (lihat penjelasan sebelumnya).
17) Paralise: kelumpuhan
tonus/kontraksi otot; kalau parese berarti elemahan, paralise berarti
kelumpuhan.
b. Metode
Pengahapalan (Percakapan)
Metode Penghapalan adalah
cara kedua mempelajari Terminologi Medis yaitu dengan cara buat memahami anatomi
dan fisiologi yang rumit.
Terminologi Medis sendiri ada beberapa yang berhubungan sama bahasa inggris, kita tinggal mengaitkannya, dan yang terpenting kita paham kata dasarnya.
Terminologi Medis sendiri ada beberapa yang berhubungan sama bahasa inggris, kita tinggal mengaitkannya, dan yang terpenting kita paham kata dasarnya.
Misal:
1) Cavitas (dari kata
cave) → ruang
2) Nasal/nasi →
hidung
3) Anterior → atas
4) Margo (dari kata margin)
→ batas
5) Oris (dari kata oral) →
mulut
6) Articulatio →
persendian
7) Osseus
→ tulang
8) Palpebra → kelopak
9) Sternum → tulang pipih antara
rusuk kita, di tengah dada.
10) Gaster → lambung
11) Encephal → Otak
12) Gynec → Wanita
Nah, jika sudah paham/hafal kata
dasar-dasarnya, maka memahami terminologi yang panjang jadi lebih mudah.
misal :
1) Labium Oris (bibir
pada mulut)
2) Cavitas Nasal (rongga
hidung)
3) Articulatio Radio Ulnaris Distal (Persendian <antar> Os. Radius dan Os.
Ulna bagian menjauh dari tubuh)
4) Bifurcatio Trachealis (percabangan
trachea)
5) Palpebra Superior (kelopak mata
atas)
6) Parasternalis (bagian atas sternum)
7) Asidosis Respiratorik (keracunan
zat asam pada sistem pernafasan)
Kemudian kita harus
berusaha bercakap kepada teman sesama
mahasiswa memasukkan istilah di atas. contoh :
1) Bisa Lebih cepat! Saya kebelet miksi (pipis).
Sampai
terasa flatus (kentut).
2) Engkau Gynec (wanita) yang
cantik!
3) Apakah Oris
(mulut) kamu sakit?
c. Metode
Pencarian dan Pembelajaran dari Medical Dictionary Online
Medical
Dictionary Online adalah metode ke tiga untuk mempelajari Terminologi Medis
secara mudah dan praktis, bukan hanya pemahaman tetapi pencarian kata medis
menjadi lebih singkat dari pada harus membawa buku kamus medis yang begitu
tebal. Dan ini merupakan solusi terbaik bagi anda maupun bagi pelajar/mahasiswa
yang ingin mempelajari dunia kesehatan secara mendalam. Dengan bantuan Medical
Dictionary Online ini kita dapat mempelajari dunia kedokteran/medis secara
gratis.
C. Keuntungan belajar/memahami Terminologi Medis
Pasti kita sudah sering
melihat dan membaca istilah-istilah medis yang aneh-aneh dan kita tidak tahu
artinya yang kita lihat di rumah sakit, resep, rekam medis, dan majalah-majalah
kesehatan yang sering kita baca. Sangat penting kiranya bagi kita kita
semua untuk mengetahui istilah medis yang sering
digunakan secara umum. Secara tidak langsung dengan belajar
mengetahui istilah-istilah tersebut kita bisa tahu arti sebenarnya dari
kata-kata aneh tersebut.
Manfaat
utama dari menggunakan Terminologi Medis adalah agar mereka yang terlibat dalam
bidang medis akan memiliki bahasa yang sama. Dengan cara ini, seorang dokter/pramedis
dapat memanggil yang lain untuk konsultasi melalui telepon dan memiliki pemahaman
tertentu dari sebuah situasi dan menggunakan istilah medis ini menghilangkan
kesalahpahaman.
Selain itu apabila kita sudah
belajar dan memahami Terminologi Medis apabila kita sakit dan menjadi pasien di
rumah sakit/klinik, kita sebagai pasien yang memahami istilah medis, termasuk
anatomi dan fisiologi, akan bisa menjelaskan kepada dokter gejala dan
keprihatinan sakit kita.
D.Kodifikasi Penyakit
Definisi Morbiditas, Definisi Berbagai Jenis Diagnosis Morbiditas
Sumber-sumber informasi yang mungkin
terdapat mengenai morbiditas sangat beragam. Data yang paling cocok untuk
analisis nasional atau regional adalah yang memungkinkan adanya penghitungan
insiden penyakit, atau sekurang-kurangnya penyakit yang terdapat pada asuhan
medis atau rumah sakit. Pedoman dan definisi yang disetujui secara resmi untuk
pencatatan penyebab morbiditas dan pemilihan suatu kondisi tunggal, kalau
diperlukan, ditujukan terutama untuk data pada episode asuhan kesehatan.
Bentuk-bentuk lain data memerlukan pengembangan aturan lokal.
Masalah statistik morbiditas dimulai
dengan definisi ‘morbiditas’ itu sendiri. Banyak tersedia ruang untuk perbaikan
statistik morbiditas. Perbandingan data morbiditas internasional, saat ini,
hanya sesuai untuk cakupan yang sangat terbatas dan untuk tujuan yang
disebutkan dengan jelas. Informasi nasional dan internasional mengenai
morbiditas harus diartikan sehubungan dengan sumbernya dan dengan pengetahuan
yang telah ada mengenai mutu data, keandalan diagnostik, dan ciri-ciri
demografi dan sosio-ekonomi.
Pada saat REVISI KEENAM ICD, yang disetujui tahun 1948, terdapat
permintaan para administrator kesehatan masyarakat, pengelola asuhan kesehatan,
pejabat kesejahteraan sosial dan peneliti di berbagai disiplin kesehatan, akan
suatu klasifikasi untuk diterapkan pada morbiditas. Hasilnya, ICD sejak saat
itu dibuat sesuai dengan pengelompokan data morbiditas, di samping kegunaan
tradisionalnya untuk pencatatan mortalitas.
Sejak saat itu aspek morbiditas terus melebar melalui
revisi-revisi selanjutnya. Data morbiditas semakin banyak dipakai dalam
perumusan kebijaksanaan dan program kesehatan, dan dalam pengelolaan,
monitoring, dan evaluasinya. Data ini juga dipakai dalam epidemiologi,
identifikasi kelompok beresiko, dan riset klinis (termasuk penelitian kejadian
penyakit pada berbagai kelompok sosio-ekonomi).
Analisis morbiditas kondisi-tunggal adalah kondisi utama yang sedang diobati atau diperiksa selama
episode perawatan kesehatan yang relevan.
Kondisi utama adalah
kondisi, yang didiagnosa pada akhir episode asuhan kesehatan, yang menyebabkan
pasien memerlukan pengobatan atau pemeriksaan.
Diagnosis, yaitu
penetapan jenis penyakit tertentu berdasarkan analisis hasil anamnesa dan
pemeriksaan yang teliti. Penetapan ini penting sekali artinga untuk menetukan
pengobatan atau tindakan berikutnya.
Diagnosis ditinjau dari segi prosesnya, yaitu :
- Diagnosis awal atau diagnosis kerja, yaitu penetapan diagnosis awal yang belum diikuti dengan pemeriksaan yang lebih mendalam
- Diagnosis banding (deferensial diagnosis), yaitu sejumlah diagnosis (lebih dari 1) yang ditetapkan karena adanya kemungkinan-kemungkinan tertentu guna pertimbangan medis untuk ditetapkan diagnosisnya lebih lanjut
- Diagnosis akhir, yaitu diagnosis yang menjadi sebab mengapa pasien dirawat dan didasarkan pada hasil-hasil pemeriksaan yang mendalam
Diagnosis ditinjau dari segi keadaan penyakitnya, yaitu :
- Diagnosis utama, yaitu jenis penyakit utama yang diderita pasien setelah dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam
- Diagnosis komplikasi, yaitu penyakit komplikasi karena berasal dari penyakit utamanya
- Diagnosis kedua, ketiga dst atau Diagnosis Co-Morbid, yaitu penyakit penyerta diagnosis utama yang bukan berasal dari penyakit utamanya atau sudah ada sebelum diagnosis utama ditemuka
Kondisi lain adalah
kondisi yang terdapat bersamaan atau berkembang selama episode asuhan
kesehatan, dan mempengaruhi asuhan pasien. (Kondisi lain yang walau pun berhubungan
dengan episode sebelumnya, namun tidak mempengaruhi kondisi saat ini, tidak
boleh dicatat).
Kalau terdapat lebih dari satu kondisi, harus dipilih kondisi
yang membutuhkan penggunaan sumber-daya lebih banyak. Kalau tidak ada diagnosis
yang ditegakkan, maka gejala, temuan abnormal, atau masalah pasien harus
dipilih sebagai kondisi utama.
Sebagai tambahan pada
kondisi utama, catatan medis harus, sedapat mungkin, juga berisi daftar
terpisah yang berisi kondisi atau masalah lain yang dihadapi selama episode
perawatan kesehatan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Teminologi
medis adalah istilah yaang banyak dipakai dalam bidang kesehatan medis sebagai
bahan komunikatif profesional kesehatan agar tepat dan efektif, efektif karena
dapat dibentuk kembali menjadi kata yang baru dengan menambahkan awalan atau
akhiran yang tetap mempunyai makna.
Istilah
medis adalah sebuah kosa kata untuk secara akurat menggambarkan tubuh asing dan
komponen terkait, kondisi, proses dan proses dengan cara yang berbasis ilmu
pengetahuan. Hal ini untuk digunakan di bidang medis dan keperawatan.
Pendekatan sistematis untuk membangun kata dan pemahaman istilah ini didasarkan
pada konsep:
1. Akar kata (Root),
2. Awalan (Prefix),
3. Akhiran (Suffix),
4. Penggabungan antar bagian
Ada tiga metode dalam
mempelajari Terminologi Medis yaitu Metode Pemahaman/Penggabungan Kata, Metode
Penghafalan dan Percakapan, Metode
Pencarian dan Pembelajaran dari Medical Dictionary Online. Manfaat utama dari menggunakan Terminologi
Medis adalah agar mereka yang terlibat dalam bidang medis akan memiliki bahasa
yang sama, dan apabila kita sakit dan menjadi pasien di rumah sakit/klinik,
kita sebagai pasien yang memahami istilah medis, termasuk anatomi dan
fisiologi, akan bisa menjelaskan kepada dokter gejala dan keprihatinan sakit
kita.Kondifikasi penyakit meliputi Definisi Morbiditas, Definisi Berbagai Jenis Diagnosis Morbiditas.
B. Saran
Mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan bagi pembaca semuanya. Serta
diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca dan penyusun lebih
paham bagaimana mempelajari Terminologi Medis supaya lebih mudah dan efesien
serta dapat diterapkan dalam dunia medis sendiri dan mengetahui Kondiifikasi
penyakit.
DAFTAR
PUSTAKA
Arief Z.R. Terminologi Medis.
Yogyakarta: Mitra Cendekia Press, 2009
Denika, 2012. “Medical Terminology.”http://denika22.blogspot.com
Klobot, 2011. “Memahami Berbagai
Istilah dalam Medis”. http:// www. klobot. com/2011/02/memahami-berbagai-istilah-bahasa-dalam.html
Tonang, 2006. “Memahami Istilah
Medis”. http:// tonang. staff. uns. ac. id/ memahami- istilah- medis/2006/06/06/
WHO. Geneva. International
Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems Volume
2 Instruction Manual. WHO.2005
Mayang Anggraeni. Pelatihan ICD.
Jakarta. 2007
0 comments:
Post a Comment