Sunday, 18 January 2015

MAKALAH TERMINOLOGI MEDIS



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
         Setiap orang pastinya pernah sakit dan pernah berobat ke dokter. Jika anda memperhatikan kwitansi pembayaran berobat ke dokter biasanya disertakan resep obat berkaitan dengan penyakit yang di derita. Disana tertulis juga diagnosa mengenai penyakit apa yang sedang menyerang badan. Jika kita tidak pernah sekolah atau mempelajari dunia kedokteran pastinya kita tidak mengerti arti diagnosa tersebut.
          Nah, makalah ini membahas Bagaimana Cara Mempelajari Terminologi Medis (Ilmu Penyakit & Laboratorium Kesehatan).
Dalam mempelajari Ilmu Penyakit & Laboratorium Kesehatan, sebelumnya kita harus mengenal istilah-istilah medis yang sering digunakan dalam dunia kesehatan. Dalam hal ini istilah tersebut sering dikenal dengan nama Terminologi Medis. Terminologi medis merupakan ilmu peristilahan medis.

Beberapa pengertian tentang terminology yaitu:
1.      The tehnical / special term or expression used in a business, art, science or special subject.
2.      Nomenclature as a field of study (Webster’s 3rd International Dictionary)
         Dalam hubungannya antar profesi kesehatan, dibutuhkan adanya sebuah bahasa komunikasi. Bahasa komunikasi tersebut dikenal dengan istilah medis. Istilah medis merupakan bahasa profesi medis / kesehatan yang merupakan sarana komunikasi antara mereka yang berkecimpung langsung / tidak langsung di bidang asuhan / pelayanan medis / kesehatan. Oleh karena itu, istilah medis ini harus dipahami dan dimengerti oleh setiap profesi kesehatan agar dapat terjalin komunikasi yang baik.

 B.   Rumusan Masalah
       Beberapa masalah yang dibahas dalam makalah ini, diantaranya:
1.             Sejarah Singkat Terminologi Medis
2.    Cara Mempelajari/Pembelajaran Termiologi Medis dengan mudah dan praktis
3.             Keuntungan Mempelajari istilah medis / Terminoilogi Medis
4.    Pengertian Kodifikasi Penyakit

C. Tujuan Penulisan
      Secara umum diharapkan baik penyusun maupun pembaca :
  1. Dapat lebih memahami dan menerapkan di lingkungan yang berhubungan dengan medis (kehidupan sehari-hari),
  2. Mengetahui sejarah singkat Terminologi Medis dan berbagai istilah dalam medis
  3. Mengetahui dan menerapkannya sendiri cara mempelajari Terminologi semudah dan seperaktis mungkin.
  4. Mengetahui apa saja keuntungan yang di dapat setelah mempelajari Terminologi Medis.
  5. Mengetahui tentang kondifikasi penyakit

D. Sistematika Penulisan
        Untuk menjelaskan dari uraian-uraian yang terdapat pada rumusan masalah, makalah ini dituangkan dalam sistematika penulisan yang meliputi pendahuluan, isi atau pembahasan dan penutup/ kesimpulan.
 



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Singkat Terminologi Medis
       Pada awalnya disadari oleh para ilmuwan di bidang kesehatan bahwa diperlukan kata-kata yang seragam untuk menyatakan penemuan-penemuan medis yang dimulai dari zaman Rennaisance (atau rebirth dalam bahasa Inggrisnya, yang dimulai pada sekitar abad 13-17 di Italia lalu ke bagian Eropa lain) sampai sekarang dan kemudian para Ilmuwan kesehatan cenderung berkiblat kepada ahli medis Yunani dan Romawi.
Sebagian besar (±_75% Istilah) istilah berasal dari bahasa yunani kuno (G) dan Latin (L). pemakaian bahasa yunani kuno (G) dan Latin (L) karena konsisten dan mempunyai pengertian yang sama.
          Catatan klinik yang ditemukan pada masa Hippocrates (460-370 SM) dari Yunani yang diakui dunia sebagai “Bapak Kedokteran”, Galen dan Asistotle (460 BC- 201 AD) ditulis banyak menggunakan bahasa yunani contoh bronchus, carcinoma, coccyx, diatole, emphysema, erytheme, glaucoma, herpes, meninges, pancreas, thorax, dan urethra.
           Teminologi medis adalah istilah yaang banyak dipakai dalam bidang kesehatan medis sebagai bahan komunikatif profesional kesehatan agar tepat dan efektif, efektif karena dapat dibentuk kembali menjadi kata yang baru dengan menambahkan awalan atau akhiran yang tetap mempunyai makna contoh gastrodoudenostomy yang berasal dari gastro+duodenum+stomy artinya tindakan pada gaster atau usus.
           Hakekatnya pembahasan terminologi medis titik berat materi ada pada pengetahuan tentang struktur, korelasi dan formasi istilah medis secara benar dalam persiapan menghindari salah kutip/tulis/ejaan istilah diagnosis pasien, dalam kaitan tugas mencatat, mengkoreksi, menyimpan dan mengrelease infomasi medis.


B.   Cara Mempelajari/Pembelajaran Terminologi Medis dengan Mudah dan Praktis
         Istilah medis memang terdengar begitu rumit. Sebenarnya istilah ini tidak dimaksudkan agar pasien tidak mengerti. Tujuannya adalah keseragaman, universalitas. Memang istilah itu membuat pusing, dokter juga kadang harus berpikir dulu agar memahami artinya. Hanya karena seringnya mendengar dan memakai, dokter menjadi terbiasa.
          Istilah medis adalah sebuah kosa kata untuk secara akurat menggambarkan tubuh asing dan komponen terkait, kondisi, proses dan proses dengan cara yang berbasis ilmu pengetahuan. Hal ini untuk digunakan di bidang medis dan keperawatan. Pendekatan sistematis untuk membangun kata dan pemahaman istilah ini didasarkan pada konsep:
  1. Akar kata (Root),
  2. Awalan (Prefix),
  3. Akhiran (Suffix),
  4. Penggabungan antar bagian
        Akar kata adalah istilah berasal dari bahasa sumber seperti Yunani atau Latin dan biasanya menggambarkan bagian tubuh. Awalan dapat ditambahkan di depan istilah untuk memodifikasi akar kata dengan memberikan informasi tambahan tentang lokasi organ, jumlah suku cadang, atau waktu yang terlibat. Sufiks yang melekat pada ujung akar kata untuk menambah arti seperti kondisi, proses penyakit, atau prosedur.
       Dalam proses menciptakan istilah medis, aturan tertentu bahasa berlaku. Aturan-aturan ini adalah bagian dari mekanika bahasa disebut linguistik. Jadi, ketika sebuah istilah yang dikembangkan, beberapa proses logis diterapkan. Akar Kata dikembangkan untuk memasukkan suara vokal istilah berikut untuk menambahkan tindakan smoothing dengan suara dari kata ketika menerapkan suatu akhiran. Hasilnya adalah pembentukan istilah baru dengan vokal terpasang (akar kata + vokal) disebut bentuk menggabungkan.
Dalam bahasa Inggris, vokal paling umum digunakan dalam pembentukan bentuk kombinasi adalah huruf-o-, ditambahkan pada akar kata.
         Prefiks biasanya tidak memerlukan modifikasi lebih lanjut yang akan ditambahkan ke akar kata karena awalan biasanya berakhir dengan suara vokal atau vokal, meskipun dalam beberapa kasus mereka mungkin mengasimilasi sedikit dan di-mungkin berubah ke im-atau syn-ke-simbol. Sufiks dikategorikan sebagai
  1. membutuhkan bentuk menggabungkan, atau
  2. tidak memerlukan bentuk menggabungkan sejak mereka mulai dengan vokal.

     Berikut tiga metode mempelajari Terminologi Medis :
a.     Metode Pemahaman
Kita ambil satu contoh sederhana: perikarditis
"Peri" adalah awalan yang berarti sesuatu yang di tepi atau melingkupi
"kard" artinya jantung
"Itis" adalah akhiran yang berarti "peradangan"
Jadi Pericarditis artinya peradangan pada jaringan yang melingkupi jantung.
Tentu mudah memahami kalau ada istilah:
Bradikardi, "bradi" artinya "lambat" sehingga "bradikardi" berarti denyut jantungnya melambat.
Takhikardi, "takhi" artinya "cepat" sehingga "takhikardi" berarti denyut jantungnya bertambah cepat.
Contoh lain yang menggunakan 2 kata induk: ureterolithiasis.
"Ureter" adalah saluran dari ginjal menuju kandung kemih. Dalam bahasa Indonesia juga disebut ureter. Fonem "o" untuk menghubungkan dengan kata berikutnya. "Lith" artinya batu, sedang akhiran "osis atau asis" artinya proses.
Jadi "Ureterolithiasis" adalah terbentuknya batu pada saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih.
Contoh lain yang lebih kompleks: Histerosalfingografi.
Histero artinya "uterus" atau "rahim"
Salfing adalah nama lain dari tuba fallopii artinya "saluran telur"
Grafi adalah "gambar/foto".
Fonem "o" adalah kata penghubung antar masing-masing kata induk tersebut.
Jadi Histerosalfingografi berarti: gambar dari rahim dan saluran telur yang diperoleh dengan foto rontgen.
(Kata "histeris" itu diduga juga berakar dari kata "histero" yang berarti rahim ini. Ada yang menyebut karena ketika berkontraksi rahim menjadi begitu keras dan kaku. Ada yang menyebut dari ekspresi wanita ketika rahimnya berkontraksi dan mengejan kuat-kuat).
Kalau kita tengok penulisannya dalam bahasa Inggris, maka proses adopsi ini mudah diikuti.
Perikarditis: Pericarditis
Ureterolithiasis: Ureterolithiasis
Histerosalfingografi: Hysterosalphingography
       Kita coba yang menarik juga: Muscullus Sternocleidomastotideus. Artinya: otot (muscullus) yang menghubungkan antara tulang sternum, tulang klavikula (salah satu bagiannya dilekati otot ini) dan tulang mastoid. Dihubungkan dengan fonem penyambung "o". Pada anak-anak, adanya peradangan di faring sering diikuti pembesaran kelenjar di sepanjang otot sternokleidomastoideus ini.
Beberapa Awalan, Artinya dan Contoh Penggunaannya:
1)      Hiper: tinggi atau banyak, misalnya hipertensi, hipertiroid, hiperkoagulasi, hiperglikemia, hiperkolesterolemia
2)      Peri: bagian tepi, yang melingkupi, misalnya perikardium (melingkupi jantung), peritoneum (melingkupi organ-organ dalam)
3)      Dis: suatu gangguan, ketidak normalan, atau nyeri; misalnya disuria (nyeri saat berkemih), dismenorrhea (nyeri saat menstruasi),
4)      A atau An: bersifat negatif, kurang, tidak seharusnya; misalnya aritmia (irama jantung tidak teratur), agenesis (tidak terbentuk), avitaminosis (kondisi kekurangan vitamin)
5)      Hipo: rendah; misalnya hipotensi, hipoglikemia, hipotiroid
6)      Hemi: separoh, sebelah; misalnya hemi-an-opsia (kehilangan penghilatan pada satu sisi/sebelah); hemi-parese (kelemahan otot pada satu sisi kanan-kiri atau satu dari dua alat gerak tangan-kaki).
7)      Ipsi: satu sisi yang sama; misalnya hemiparese ipsi-lateral (ada gangguan syaraf dimana pada wajah terjadi pada sisi kanan-kiri yang sama dengan sisi dari tangan-kaki yang mengalami kelemahan otot).
8)      Kontra: sisi yang berlawanan; misalnya hemiparese kontra-lateral (sisi gangguan pada wajah berlawanan dengan sisi kelemahan otot pada tangan-kaki).
9)      Supra/superior: atas, lebih; misalnya kelenjar supra-renal (kelenjar di bagian atas dari ginjal); vena cava superior (pembuluh darah balik jantung dari bagian atas tubuh)
10)   Sub/Inferior: bawah, lebih dalam; misalnya vena cava inferior (pembuluh darah balik jantung dari bagian bawah tubuh), jaringan sub-mucosa (bagian sebelah dalam dari atau di bawah jaringan lendir).

Berikut beberapa Akhiran, Artinya dan Contoh Penggunannya:
1)      Algia: nyeri misalnya neuralgia (nyeri pada syaraf), sefalgia (sakit kepala),
2)      Blast: tahap awal suatu pertumbuhan, misalnya sitotrofoblas (sel-sel bakal pembentuk plasenta pada kehamilan).
3)      Ectomi/tomi: operasi untuk mengangkat sesuatu atau tindakan memotong sesuatu; misalnya appendektomi (mengoperasi usus buntu), prostatektomi (mengangkat kelenjar prostat), Phlebotomi (tindakan membuka/menusuk pembuluh darah).
4)      Itis: peradangan; misalnya faringitis (peradanga pada faring), bronkhisis (peradangan pada bronkhus/saluran nafas utama), hepatitis (peradangan pada hepar/liver/hati).
5)      Lisis: hancur, hilang, lebur, lepas; misalnya adhesiolisis (pelepasan ikatan dua jaringan/organ), hemodialisis (pembersihan darah kotor/cuci darah: hemo artinya darah).
6)      Oma: pertumbuhan tidak normal, tumor; misalnya hepatoma (tumor pada hepar/liver), mioma (tumor pada otot), mioma uteri (tumor pada jaringan otot dinding rahim), hemangiona (tumor pada dinding pembuluh darah).
7)      Oskop/oskopi: melihat, alat untuk melihat; misalnya endoskopi (melihat bagian dalam tubuh, seperti saluran cerna, tanpa menembus jaringan), laparoskopi (teknik diagnosa dengan melihat bagian dalam tubuh dengan cara menembus kulit/jaringan, bisa diteruskan dengan tindakan terapi/operasi), rektoskopi (melihat bagian dalam rektum, misalnya pada kecurigaan kanker rektum).
8)      Osis/asis: proses, suatu kondisi; misalnya lithiasis (terbentuk batu di suatu tempat); endometrosis (suatu kondisi terdapatnya jaringan dinding rahim di tempat yang tidak seharusnya),
9)      Pati: suatu yang tidak normal atau rusak; misalnya kardiomiopati (kelainan pada otot dinding jantung), retinopati (kerusakan pada retina mata, misalnya pada diabetes), nefropati (kerusakan pada nefron/bagian dari ginjal misalnya pada diabetes), ensefalopati (kondisi penyakit yang menimbulkan gangguan di otak).
10)  Plasti: membentuk seperti, memperbaiki mendekati bentuk semula; misalnya rinoplasti (memperbaiki hidung setelah cedera), vaginoplasti (membentuk vagina pada kelainan organ kelamin)
11)  Pnea: pernafasan; misalnya apnea (tidak/sulit bernafas); takhipnea (frekuensi pernafasan terlalu cepat)
12)  Rrhea: aliran; misalnya diarrhea/diare (aliran dari saluran cerna), amenorrhea (tidak terjadi menstruasi),
13)  Sklerosis: proses pengerasan; misalnya arterioskleroris (pengerasan dinding pembuluh darah oleh timbunan lipid)
14)  Uria: kandungan dalam urin melebihi/yang tidak normal; misalnya glukosuria (terdapat glukosa dalam urin), hematuria (terdapat darah dalam urin), proteinuria (terdapat protein dalam urine).
15)  Emia: terdapat dalam darah; misalnya bakteriemia (terdapat bakteri dalam jumlah yang berbahaya dalam darah), hiperglikemia (kadar glukosa dalam darah terlalu tinggi)
16)  Parese: kelemahan tonus/kontraksi otot; misalnya hemiparese (lihat penjelasan sebelumnya).
17)  Paralise: kelumpuhan tonus/kontraksi otot; kalau parese berarti elemahan, paralise berarti kelumpuhan.

b.      Metode Pengahapalan (Percakapan)
         Metode Penghapalan adalah cara kedua mempelajari Terminologi Medis yaitu dengan cara buat memahami anatomi dan fisiologi yang rumit.
Terminologi
Medis sendiri ada beberapa yang berhubungan sama bahasa inggris, kita tinggal mengaitkannya, dan yang terpenting kita paham kata dasarnya.
Misal:
1)      Cavitas (dari kata cave) ruang
2)      Nasal/nasi  hidung
3)      Anterior  atas
4)      Margo (dari kata margin)batas
5)      Oris (dari kata oral)  mulut
6)      Articulatio persendian
7)      Osseustulang
8)      Palpebra  kelopak
9)      Sternum tulang pipih antara rusuk kita, di tengah dada.
10)  Gaster   lambung
11)  Encephal → Otak
12)  Gynec → Wanita

        Nah, jika sudah paham/hafal kata dasar-dasarnya, maka memahami  terminologi yang panjang jadi lebih mudah.
misal :
1)      Labium Oris (bibir pada mulut)
2)      Cavitas Nasal (rongga hidung)
3)      Articulatio Radio Ulnaris Distal  (Persendian <antar> Os. Radius dan Os. Ulna bagian menjauh dari tubuh)
4)      Bifurcatio Trachealis (percabangan trachea)
5)      Palpebra Superior (kelopak mata atas)
6)      Parasternalis (bagian atas sternum)
7)      Asidosis Respiratorik (keracunan zat asam pada sistem pernafasan)
       Kemudian kita harus berusaha bercakap kepada teman sesama mahasiswa memasukkan istilah di atas. contoh :
1)      Bisa Lebih cepat! Saya kebelet miksi (pipis). Sampai terasa flatus (kentut).
2)      Engkau Gynec (wanita) yang cantik!
3)      Apakah Oris (mulut) kamu sakit?

c.       Metode Pencarian dan Pembelajaran dari Medical Dictionary Online
          Medical Dictionary Online adalah metode ke tiga untuk mempelajari Terminologi Medis secara mudah dan praktis, bukan hanya pemahaman tetapi pencarian kata medis menjadi lebih singkat dari pada harus membawa buku kamus medis yang begitu tebal. Dan ini merupakan solusi terbaik bagi anda maupun bagi pelajar/mahasiswa yang ingin mempelajari dunia kesehatan secara mendalam. Dengan bantuan Medical Dictionary Online ini kita dapat mempelajari dunia kedokteran/medis secara gratis.

C.  Keuntungan belajar/memahami Terminologi Medis
        Pasti kita sudah sering melihat dan membaca istilah-istilah medis yang aneh-aneh dan kita tidak tahu artinya yang kita lihat di rumah sakit, resep, rekam medis, dan majalah-majalah kesehatan yang sering kita baca. Sangat penting kiranya bagi kita kita semua untuk mengetahui istilah medis yang sering digunakan secara umum. Secara tidak langsung dengan belajar mengetahui istilah-istilah tersebut kita bisa tahu arti sebenarnya dari kata-kata aneh tersebut.
         Manfaat utama dari menggunakan Terminologi Medis adalah agar mereka yang terlibat dalam bidang medis akan memiliki bahasa yang sama. Dengan cara ini, seorang dokter/pramedis dapat memanggil yang lain untuk konsultasi melalui telepon dan memiliki pemahaman tertentu dari sebuah situasi dan menggunakan istilah medis ini menghilangkan kesalahpahaman.
Selain itu apabila kita sudah belajar dan memahami Terminologi Medis apabila kita sakit dan menjadi pasien di rumah sakit/klinik, kita sebagai pasien yang memahami istilah medis, termasuk anatomi dan fisiologi, akan bisa menjelaskan kepada dokter gejala dan keprihatinan sakit kita.

D.Kodifikasi Penyakit

Definisi Morbiditas, Definisi Berbagai Jenis Diagnosis Morbiditas

Sumber-sumber informasi yang mungkin terdapat mengenai morbiditas sangat beragam. Data yang paling cocok untuk analisis nasional atau regional adalah yang memungkinkan adanya penghitungan insiden penyakit, atau sekurang-kurangnya penyakit yang terdapat pada asuhan medis atau rumah sakit. Pedoman dan definisi yang disetujui secara resmi untuk pencatatan penyebab morbiditas dan pemilihan suatu kondisi tunggal, kalau diperlukan, ditujukan terutama untuk data pada episode asuhan kesehatan. Bentuk-bentuk lain data memerlukan pengembangan aturan lokal.
Masalah statistik morbiditas dimulai dengan definisi ‘morbiditas’ itu sendiri. Banyak tersedia ruang untuk perbaikan statistik morbiditas. Perbandingan data morbiditas internasional, saat ini, hanya sesuai untuk cakupan yang sangat terbatas dan untuk tujuan yang disebutkan dengan jelas. Informasi nasional dan internasional mengenai morbiditas harus diartikan sehubungan dengan sumbernya dan dengan pengetahuan yang telah ada mengenai mutu data, keandalan diagnostik, dan ciri-ciri demografi dan sosio-ekonomi.
Pada saat REVISI KEENAM ICD, yang disetujui tahun 1948, terdapat permintaan para administrator kesehatan masyarakat, pengelola asuhan kesehatan, pejabat kesejahteraan sosial dan peneliti di berbagai disiplin kesehatan, akan suatu klasifikasi untuk diterapkan pada morbiditas. Hasilnya, ICD sejak saat itu dibuat sesuai dengan pengelompokan data morbiditas, di samping kegunaan tradisionalnya untuk pencatatan mortalitas.  
Sejak saat itu aspek morbiditas terus melebar melalui revisi-revisi selanjutnya. Data morbiditas semakin banyak dipakai dalam perumusan kebijaksanaan dan program kesehatan, dan dalam pengelolaan, monitoring, dan evaluasinya. Data ini juga dipakai dalam epidemiologi, identifikasi kelompok beresiko, dan riset klinis (termasuk penelitian kejadian penyakit pada berbagai kelompok sosio-ekonomi).
Analisis morbiditas kondisi-tunggal adalah kondisi utama yang sedang diobati atau diperiksa selama episode perawatan kesehatan yang relevan. 
Kondisi utama adalah kondisi, yang didiagnosa pada akhir episode asuhan kesehatan, yang menyebabkan pasien memerlukan pengobatan atau pemeriksaan.
Diagnosis, yaitu penetapan jenis penyakit tertentu berdasarkan analisis hasil anamnesa dan pemeriksaan yang teliti. Penetapan ini penting sekali artinga untuk menetukan pengobatan atau tindakan berikutnya. 
Diagnosis ditinjau dari segi prosesnya, yaitu :
  • Diagnosis awal atau diagnosis kerja, yaitu penetapan diagnosis awal yang belum diikuti dengan pemeriksaan yang lebih mendalam 
  • Diagnosis banding (deferensial diagnosis), yaitu sejumlah diagnosis (lebih dari 1) yang ditetapkan karena adanya kemungkinan-kemungkinan tertentu guna pertimbangan medis untuk ditetapkan diagnosisnya lebih lanjut 
  • Diagnosis akhir, yaitu diagnosis yang menjadi sebab mengapa pasien dirawat dan didasarkan pada hasil-hasil pemeriksaan yang mendalam
Diagnosis ditinjau dari segi keadaan penyakitnya, yaitu :
  • Diagnosis utama, yaitu jenis penyakit utama yang diderita pasien setelah dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam 
  • Diagnosis komplikasi, yaitu penyakit komplikasi karena berasal dari penyakit utamanya 
  • Diagnosis kedua, ketiga dst atau Diagnosis Co-Morbid, yaitu penyakit penyerta diagnosis utama yang bukan berasal dari penyakit utamanya atau sudah ada sebelum diagnosis utama ditemuka
Kondisi lain adalah kondisi yang terdapat bersamaan atau berkembang selama episode asuhan kesehatan, dan mempengaruhi asuhan pasien. (Kondisi lain yang walau pun berhubungan dengan episode sebelumnya, namun tidak mempengaruhi kondisi saat ini, tidak boleh dicatat).
Kalau terdapat lebih dari satu kondisi, harus dipilih kondisi yang membutuhkan penggunaan sumber-daya lebih banyak. Kalau tidak ada diagnosis yang ditegakkan, maka gejala, temuan abnormal, atau masalah pasien harus dipilih sebagai kondisi utama.
Sebagai tambahan pada kondisi utama, catatan medis harus, sedapat mungkin, juga berisi daftar terpisah yang berisi kondisi atau masalah lain yang dihadapi selama episode perawatan kesehatan.




 BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
          Teminologi medis adalah istilah yaang banyak dipakai dalam bidang kesehatan medis sebagai bahan komunikatif profesional kesehatan agar tepat dan efektif, efektif karena dapat dibentuk kembali menjadi kata yang baru dengan menambahkan awalan atau akhiran yang tetap mempunyai makna.
          Istilah medis adalah sebuah kosa kata untuk secara akurat menggambarkan tubuh asing dan komponen terkait, kondisi, proses dan proses dengan cara yang berbasis ilmu pengetahuan. Hal ini untuk digunakan di bidang medis dan keperawatan. Pendekatan sistematis untuk membangun kata dan pemahaman istilah ini didasarkan pada konsep:
1.      Akar kata (Root),
2.      Awalan (Prefix),
3.      Akhiran (Suffix),
4.      Penggabungan antar bagian
        Ada tiga metode dalam mempelajari Terminologi Medis yaitu Metode Pemahaman/Penggabungan Kata, Metode Penghafalan dan  Percakapan, Metode Pencarian dan Pembelajaran dari Medical Dictionary Online. Manfaat utama dari menggunakan Terminologi Medis adalah agar mereka yang terlibat dalam bidang medis akan memiliki bahasa yang sama, dan apabila kita sakit dan menjadi pasien di rumah sakit/klinik, kita sebagai pasien yang memahami istilah medis, termasuk anatomi dan fisiologi, akan bisa menjelaskan kepada dokter gejala dan keprihatinan sakit kita.Kondifikasi penyakit meliputi  Definisi Morbiditas, Definisi Berbagai Jenis Diagnosis Morbiditas.


B.   Saran
         Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan bagi pembaca semuanya. Serta diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca dan penyusun lebih paham bagaimana mempelajari Terminologi Medis supaya lebih mudah dan efesien serta dapat diterapkan dalam dunia medis sendiri dan mengetahui Kondiifikasi penyakit.

 


DAFTAR PUSTAKA


Arief Z.R. Terminologi Medis. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press, 2009

Denika, 2012. “Medical Terminology.”http://denika22.blogspot.com

Klobot, 2011. “Memahami Berbagai Istilah dalam Medis”. http:// www. klobot. com/2011/02/memahami-berbagai-istilah-bahasa-dalam.html

WHO. Geneva. International Statistical Classification of  Diseases and Related Health Problems Volume 2 Instruction Manual. WHO.2005
Mayang Anggraeni. Pelatihan ICD. Jakarta. 2007

















0 comments:

Post a Comment