Wujud manusia
tidaklah bersumber dari dirinya sendiri, demikian pula kualitas-kualitas yang
dimilikinya tidak muncul dari kehendaknya sendiri. Tidak pula perjalanan
hidupnya, yang bermula sejak saat pertama keberadaan, berada dalam kontrolnya; tidak
pula dia bisa menganggap bahwa sistem ini merupakan suatu kejadian yang
bersifat acak, atau bahwa eksistensinya dan sistemnya muncul dari lingkungan
asal-usulnya. Wujud dari lingkungan ini dan sistem yang mengaturnya bukan
produk dari lingkungannya. Mereka tidak muncul secara kebetulan.
Dengan demikian
kita tidak punya pilihan lain selain mengukuhkan maujudnya satu sumber
penciptaan yang menciptakan dan memelihara semua hal. Dia-lah yang
menganugerahkan wujud kepada semua wujud dan kemudian membimbingnya ke arah
kesempurnaannya sendiri yang khas melalui satu sistem yang khusus.
Karena kita
melihat satu sistem tunggal di alam semesta ini di mana makhluk-makhluk
diciptakan
dalam keadaan saling bergantung maka kita mesti menyimpulkan bahwa
Sumber penciptaan yang mewujudkan sistem ini adalah Satu.
AllahTabaroka
wa Ta’ala berfirman:
لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ لَفَسَدَتَا ۚ
فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ [٢١:٢٢]
“Sekiranya ada di langit
dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah langit dan bumi telah rusak
binasa. Maka Maha Suci Allah yang Mempunyai Arasy daripada apa yang mereka
sifatkan.” (QS 21 (AL-ANBIYA):22)
Allah
tabaroka wa ta’aalaa berfirman:
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ
حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ ۗ
أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ[٤١:٥٣]
“Kami akan memperlihatkan
kepada mereka ayat-ayat Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri,
sehingga jelaslah bagi mereka bahwa ini adalah kebenaran. Dan apakah Tuhanmu
tidak cukup bahwa sesungguhnya Dia Menyaksikan segala sesuatu?” (QS41 (FUSHSHILAT):53)
0 comments:
Post a Comment