BAB
II
PSIKOLOGI,
PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
A. DEFINISI PSIKOLOGI, PENDIDIKAN DAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1. DEFINISI PSIKOLOGI
Psikologi berarti ilmu jiwa. Sebelum
menjadi disiplin ilmu yang mandiri, psikologi memiliki akar-akar yang kuat
dalam ilmu kedokteran dan filsafat yang hingga sekarang masih tampak
pengaruhnya. Dalam ilmu kedokteran, psikologi berperan menjelaskan apa-apa yang
terpikir dan terasa oleh organ-organ biologis (jasmaniah). Sedangkan dalam
filsafat- psikologi berperan serta dalam memecahkan masalah-masalah rumit yang
berkaitan dengan akal, kehendak, dan pengetahuan.
Karena kontak dengan berbagai
disiplin itulah, maka timbul bermacam-macam definisi psikologi yang satu dengan
yang lain berbeda, seperti:
a. Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan
mental (the science of mental life)
b. Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran (the science of mind)
c. Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah
laku (the science of behavior) dan
lain-lain definisi yang sangat bergantung pada sudut pandang yang
mendefinisikannya.
Dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki yang membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia, baik
selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan.
2. DEFINISI PENDIDIKAN
Dalam pengertian luas, pendidikan
dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga
orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai
dengan kebutuhan.
Menurut Poerbakawatja Harahap
(1981), pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan
pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu
menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya .... orang dewasa itu
adalah orang tua si anak atau orang tua yang atas dasar tugas dan kedudukannya
mempunyai kewajiban untuk mendidik, misalnya guru sekolah, pendeta atau kiai
dalam lingkungan keagamaan, kepala-kepala asrama dan sebagainya.
3. DEFINISI
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi pendidikan menurut
sebagian ahli adalah subdisiplin psikologi, bukan psikologi itu sendiri. Mereka
menganggap psikologi pendidikan tidak memiliki teori, konsep dan metode
sendiri. Hal ini konon terbukti dengan banyaknya hasil-hasil riset psikologi
lain yang diangkat menjadi teori, konsep, dan metode psikologi pendidikan.
Dalam pandangannya, psikologi
pendidikan sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori
masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal berikut:
· Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam
kelas.
· Pengembangan dan pembaharuan kurikulum.
· Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan.
· Sosialisasi proses-proses dan interaksi
proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif.
· Penyelenggaraan pendidikan keguruan.
Psikologi pendidikan mempunyai dua
objek riset dan kajian, yakni:
v Siswa, yaitu orang-orang yang belajar
v Guru, yaitu orang-orang yang
berkewajiban atau bertugas mengajar termasuk metode, model, strategi dan
lain-lain yang berhubungan dengan aktivitas penyajian materi pelajaran.
B.
ARTI PENTING PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Selaku
calon guru maupun guru yang sedang bertugas tidak perlu memandang psikologi
pendidikan sebagai satu-satunya gudang penyimpan jawaban-jawaban yang benar dan
pasti atas persoalan-persoalan kependidikan yang anda hadapi. Namun, anda tetap
perlu tahu bahwa dalam psikologi pendidikan terdapat serangkaian stok informasi
mengenai teori-teori dan praktik belajar, mengajar.
Yang
perlu dipetik dari psikologi pendidikan:
1. Proses perkembangan siswa
2. Cara belajar siswa
3. Cara menghubungkan mengajar dengan
belajar
4. Pengambilan keputusan untuk pengelolaan
PMB
CAKUPAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Secara
garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan psikologi
pendidikan menjadi tiga macam:
1. Pokok bahasan mengenai belajar yang
melputi teori-teori, prinsip-prinsip dan ciri-ciri khas perilaku belajar siswa
dan sebagainya.
2. Pokok bahasan mengenai proses belajar
yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar
siswa.
3. Pokok bahasan mengenai situasi belajar
yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik maupun nonfisik yang
berhubungan dengan kegiatan belajar siswa.
Sementara itu, Samuel Smith sebagaimana yang dikutip
Suryabrata (1984), menetapkan 16 topik bahasan yaitu:
1. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan
2. Hereditas atau karakteristik pembawaan
sejak lahir
3. Lingkungan yang bersifat fisik
4. Perkembangan siswa
5. Proses-proses tingkah laku
6. Hakikat dan ruang lingkup belajar
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
8. Hukum-hukum dan teori belajar
9. Pengukuran, yakni prinsip-prinsip dasar
dan batasan-batasan pengukuran/evaluasi
10.
Transfer
belajar, meliputi mata pelajaran
11.
Sudut-sudut
pandang praktis mengenai pengukuran
12.
Ilmu
statistik dasar
13.
Kesehatan
rohani
14.
Pendidikan
membentuk watak
15.
Pengetahuan
psikologi tentang mata pelajaran sekolah menengah
16.
Pengetahuan
psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar
Khusus
mengenai proses mengajar-belajar, para ahli psikologi pendidikan seperti Barlow
(1985) dan Good & Brophy (1990) mengelompokkan pembahasan ke dalam tujuh
bagian, yaitu:
a. Manajemen ruang (kelas) yang
sekurang-kurangnya meliputi pengendalian kelas dan penciptaan iklim kelas.
b. Metodologi kelas (metodologi
pengajaran).
c. Motivasi siswa peserta kelas.
d. Penanganan siswa yang berkemampuan luar
biasa.
e. Penanganan siswa berperilaku menyimpang.
f. Pengukuran kinerja akademik siswa.
g. Pendayagunaan umpan balik dan
penindaklanjutan.
METODE PSIKOLOGI
1. Metode eksperimen
2. Metode kuesioner
3. Metode studi kasus
4. Metode penyelidikan klinis
5. Metode observasi naturalistik
0 comments:
Post a Comment