BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Peraturan Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia No 84 Tahun 2014 pasal 1 ayat (1) menyatakan
bahwa Pendidikan Anak Usia
Dini yang selanjutnya disingkat PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang
dilakukan melalui pemberian ransangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Dijelaskan
pada pasal 1 ayat 6 Kelompok Bermain
yang selanjutnya disingkat KB adalah salah satu bentuk satuan PAUD jalur
pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 2
(dua) sampai dengan 6 (enam) tahun dengan prioritas usia 3 (tiga) dan 4 (empat)
tahun.
Lingkup perkembangan sesuai tingkat
usia anak yang akan distimulan dimasing-masing satuaan PAUD di atas dijabarkan
dalam Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia No.137 Tahun
2014, pasal 10 ayat (1) bahwa meliputi aspek
nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif,
bahasa, sosial-emosional, dan seni. Dan pasal 10 ayat (3) b.Motorik halus,
mencakup kemampuan dan kelenturan mengunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi
dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk.
|
B.F.F.Montolalu, dkk (2012:1.19)
menyatakan bahwa bermain memicu kreativitas. Dalam lingkungan bermain yang aman dan
menyenangkan, bermain memacu anak menemukan ide-ide serta menggunakan daya
khayal. Hasil penelitihan mendukung dugaan bahwa
bermain dan kreativitas saling berkaitan karena baik bermain maupun kreativitas
mengandalkan kemampuan anak menggunakan simbol-simbol (Spodek &Sarcho,
1988).
Kreativitas dapat dipandang sebagai
suatu aspek dari pemecahan masalah yang mempunyai akar dalam bermain itu sangat
penting bagi anak usia dini karena kematangan setiap anak berbeda, stimulan,
kesempatan untuk tumbuh dan berkembang didukung dengan beragai fasilitas,
sarana prasarana yang realita dilapangan
masih terdapat kesenjangan atau masalah seperti yang terlihat di Kelompok
Bermain Karya Sari Desa Pejengkolan Kecamatan Padureso Kabupaten Kebumen
ditemukan masalah belum maksimalnya pembelajaran yang berkaitan. Apalagi sekarang ini alat permainan
didominansi dengan permainan moderen yang seyogyanya menciptakan suasana
bermain yang menyenangkan.
Masalah lain yang terkait dengan
kreativitas dalam menggunting dan menempel bisa mencerdaskan otak,
menanggulangi konflik, melatih empati, mengasa panca indera, sebagai media terapi, dan juga mampu
melakukan penemuan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar anak dalam
menggunting dan menempel melalui metode demontrasi diharap merangsang
pertumbuhan anak, maka
diperlukan kejelihan guru dalam memilih jenis-jenis kegiatan yang akan
diberikan. Inovasi
kegiatan dan kreativitas anak yang
dilakukan dengan cara menggerakkan seluruh jari, koordinasi mata, dan tangan.
Dengan kegiatan ini diharap anak mampu mengembangkan kreativitas untuk berbagai
kegiatan sehari-hari.
Berdasarkan pengamatan dalam
kegiatan menggunting dan menempel di Kelompok
Bermain Karya Sari Desa Pejengkolan
Kecamatan Padureso Kabupaten Kebumen, masih belum berhasil, dari 15 anak baru 2
anak (13,33%) sedangkan 13 anak (86,67%) belum berhasil atau belum menunjukan
kreativitasnya.
Dengan dasar uraian pada latar belakang masalah, maka dapat di
identifikasi masalah sebagai berikut:
1.
Identifikasi
Masalah
a.
Anak didik pasif
dalam kegiatan
b.
Tugas tidak
selesai tepat waktu
c.
Anak didik tidak
fokus pada saat kegiatan demonsrasi
d.
Hasil kerja anak
didik belum sesuai harapan
e.
Anak didik yang
selalu ingin dibantu guru
2.
Analisa Masalah
Dari
semua permasalahan yang sudah teridentifikasi masalah yang akan dipecakan
adanya kurangnya kreativitas menggunting dan menempel dapat menimbulkan masalah
baru, masalah tersebut adalah :
a.
Guru belum
menggunakan metode yang tepat.
b.
Kegiatan kurang
menarik minat anak didik.
c.
Media yang
digunakan kurang bervariasi.
d.
Rendahnya
kreativitas anak dalam menggunting dan menempel.
e.
Guru kurang
memotivasi anak didik.
3.
Alternatif
Pemecahan Masalah
Berdasarkan
identifikasi dan analisa masalah di atas apabilah dibiarkan pengembangan
potensi tersebut akan terlewati begitu saja, maka peneliti mencoba melakukan
perbaikan kegiatan pembelajaran melalui penelitihan tindakan kelas (PTK) dengan
judul “Upaya Meningkatkan Kreativitas dan
Hasil Belajar dalam Menggunting dan Menempel melalui Metode Demonstrasi di
Kelompok Bermain Karya Sari Desa Pejengkolan Kecamatan Padureso Kabupaten
Kebumen Tahun Pelajaran 2015/2016”.
B.
Rumusan
Masalah
Melalui metode demonstrasi
diharapkan anak:
1.
Apakah melelui
metode demonstrasi dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar dalam
kegiatan menggunting pada anak di Kelompok Bermain Karya Sari Pejengkolan
Padureso Kebumen ?
2.
Apakah melelui
metode demonstrasi dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar dalam
kegiatan menempel pada anak di Kelompok Bermain Karya Sari Pejengkolan Padureso
Kebumen ?
C. Tujuan
Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitihan yang dilakukan adalah untuk mengetahui sejauh mana kegiatan
menggunting dan menempel anak di Kelompok Bermain Karya Sari Desa Pejengkolan
Kecamatan Padureso Kabupaten Kebumen.
1.
Tujuan Umum
Untuk
meningkatkan kreativitas dan hasil belajar anak dalam menggunting dan menempel
melalui metode
demonstrasi pada anak Kelompok Bermain.
2.
Tujuan Khusus
Lebih khusus lagi dapat
memperbaiki kegiatannya, diharapkan melalui proses perbaikan secara terperinci.
Tujuan penelitian pengembangan dalam hal ini adalah:
a.
Untuk
menganalisa penerapan metode demonstrasi terhadap peningkatan kreativitas dan hasil belajar
dalam kegiatan menggunting pada anak Kelompok Bermain Karya Sari Desa
Pejengkolan Kecamatan Padureso Kabupaten Kebumen.
b.
Untuk
menganalisa penerapan metode demonstrasi terhadap peningkatan kreativitas dan hasil belajar
dalam kegiatan menempel pada anak Kelompok Bermain Karya Sari Desa Pejengkolan
Kecamatan Padureso Kabupaten Kebumen.
D. Manfaat
Perbaikan
1.
Manfaat
Teoritis.
a.
Penelitian ini
senantiasa menjadi wahana untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar
dalam mengembangkan kegiatan menggunting dan menempel pada anak didik Kelompok
Bermain Karya Sari.
b.
Diharapkan mampu
memperkaya khasanah ilmu khususnya yang berkaitan dengan inovasi kegiatan
menggunting dan menempel.
2.
Manfaat praktis.
a. Manfaat bagi anak
1) Dapat
meninkatkan kreativitas dan hasil belajar anak.
2) Membangkitkan
motivasi serta meningkatkan kegiatan menggunting dan menempel.
b.
Manfaat bagi
guru
1)
Menjadi masukan untuk
meningkatkan kreativitas dalam pemilihan media
demonstrasi yang efektif dalam setiap
kegiatan di Kelompok Bermain.
2)
Dapat berkembang
secara professional karena dapat menunjukkan ia mampu menilai dan memperoleh
kegiatan dikelasnya.
3)
Meningkatkan
kepercayaan diri dalam melaksanakan kegiatan.
c.
Manfaat bagi
Sekolah
1)
Penelitian ini
senantiasa memberi peluang untuk bertukar informasi tentang upaya meningkatkan
kreativitas dan hasil belajar anak di Kelompok Bermain.
2)
Meningkatkan
kepercayaan, dari masyarakat dan dinas terkait.
d.
Bagi Peneliti
Sebagai sarana
mengembangkan kemampuan peneliti dan aktualisasi teori yang diperoleh di bangku
kuliah dengan realita yang ada di dunia pendidikan.
0 comments:
Post a Comment