Selain sisi intelektual tinggi dalam agama,
perjuangan keadilan dan kebenaran, penegakan demokrasi dalam bingkai NKRI dan
‘memelihara’ pluralisme nusantara, Gus Dur dikenal sebagai sosok humoris.
Frasa ‘begitu aja kok repot’ Gus Dur menjadi
bagian ‘joke’ sekaligus ciri khas Gus Dur. Gus Dur adalah orang yang
banyak humor. Saat berbicara, dia selalu menyelipkan joke, cerita lucu, yang
membuat pendengarnya tertawa. Joke-jokenya itu disukai oleh banyak tokoh dunia.
Salah satu alasan utama mengapa Gus Dur humoris karena dengan berhumor, pikiran
menjadi sehat.
“Gus, kok suka humor terus sih?” tanya seorang
yang kagum karena humor Gus Dur selalu berganti-ganti. “Di pesantren, humor itu
jadi kegiatan sehari-hari,” jelasnya.
“Dengan lelucon, kita bisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat,” sambungnya. (Gusdur.net, akses 31 Des 2009)
“Dengan lelucon, kita bisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat,” sambungnya. (Gusdur.net, akses 31 Des 2009)
Mengenang jasa dan perjuangannya, berikut
saya kumpulkan anekdok-anekdok humoris Gus Dur yang saya ambil dari Gusdur.net dan beberapa sumber di internet.
1. Kaum Almarhum
Mungkinkah Gus Dur benar-benar percaya pada
isyarat dari makam-makam leluhur? Kelihatannya dia memang percaya, sebab Gus
Dur selalu siap dengan gigih dan sungguh-sungguh membela “ideologi”nya itu.
Padahal hal tersebut sering membuat repot para koleganya.
Tapi, ini mungkin jawaban yang benar, ketika
ditanya kenapa Gus Dur sering berziarah ke makam para ulama dan leluhur.
“Saya datang ke makam, karena saya tahu.
Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi.” Katanya.
******************************
2. Berdoa Sebelum Makan
Waktu Gus Dur menjabat Presiden RI, sekali
waktu beliau bertemu dengan para romo (pastor) seluruh Keuskupan Agung
Semarang. Dan, tak ketinggalan Gus Dur menyelipkan ceritanya. Ini pastor-pastor
itu di sebuah negeri senang berburu binatang buas.
Sekali waktu, selesai misa hari Minggu,
seorang pastor pergi ke hutan berburu binatang buas. Ia melihat seekor harimau.
Langsung sang pastor mengokang senapannya dan menembak: “Dor – dor!” Wah,
ternyata tembakannya meleset dan sang harimau balik mengejar sang pastor.
Pastor segera berlari mengambil langkah seribu. Tiba-tiba si pastor berhadapan
dengan jurang yang dalam. Si pastor langsung berhenti, berlutut, dan
mengatupkan tangannya berdoa sebelum diterkam harimau. Berdoa sebelum mati.
Selesai berdoa, sang pastor terheran-heran
karena ternyata ia masih hidup, tidak diterkam harimau. Waktu ia menoleh ke
kanan, dilihatnya harimau itu berlutut di sampingnya dan berdoa sambil
mengatupkan kedua kaki depannya, seperti orang Katolik mengatupkan kedua tangannya
ketika sedang berdoa. Si pastor lalu bertanya kepada harimau, “Harimau, kamu
kok tidak menerkam saya, malah malah kamu ikut-ikutan berdoa seperti saya.
Mengapa?” Jawab harimau: “Ya, saya sedang berdoa. Berdoa sebelum makan!”
*******************************
3. Kuli dan Kyai
Rombongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di
Bandara King Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari Yaman
berebutan untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa. Akibatnya, dua orang di antara
kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa Arab.
Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut
spontan merubung mereka, sambil berucap: Amin, Amin, Amin!
Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: “Lho kenapa Anda berkerumun di sini?”
“Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai.”
Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: “Lho kenapa Anda berkerumun di sini?”
“Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai.”
*******************************
4. Obrolan Presiden
Saking udah bosannya keliling dunia, Gus Dur
coba cari suasana di pesawat RI-01. Kali ini dia mengundang Presiden AS dan
Perancis terbang bersama Gus Dur buat keliling dunia. Boleh dong, emangnya AS
dan Perancis aja yg punya pesawat kepresidenan. Seperti biasa…
Setiap presiden selalu ingin memamerkan apa
yang menjadi kebanggaan negerinya.Tidak lama presiden Amerika, Clinton
mengeluarkan tangannya dan sesaat kemudian dia berkata: “Wah kita sedang berada
di atas New York!”
“Itu.. patung Liberty kepegang!”, jawab
Clinton dengan bangganya.
Ngga mau kalah presiden Perancis, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar. “Tau nggak… kita sedang berada di atas kota Paris!”, katanya dengan sombongnya.
Ngga mau kalah presiden Perancis, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar. “Tau nggak… kita sedang berada di atas kota Paris!”, katanya dengan sombongnya.
“Wah… kita sedang berada di atas Tanah
Abang!!!”, teriak Gus Dur.
“Lho kok bisa tau sih?” tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan nggak bisa ngeliat.
“Lho kok bisa tau sih?” tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan nggak bisa ngeliat.
Karena disombongin sama Clinton dan Chirac,
giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar pesawat…
“Ini… jam tangan saya ilang…”, jawab Gus Dur kalem.
“Ini… jam tangan saya ilang…”, jawab Gus Dur kalem.
Presiden Indonesia: “Wah… kok bisa tau juga?”
“Itu… menara Eiffel kepegang!”, sahut presiden Perancis tersebut.
Presiden Indonesia (Gus Dur): “Lho kok bisa tau sih?”
“Itu… menara Eiffel kepegang!”, sahut presiden Perancis tersebut.
Presiden Indonesia (Gus Dur): “Lho kok bisa tau sih?”
*******************************
5. Sate Babi
Suatu ketika Gus Dur dan ajudannya
terlibat percakapan serius.
Ajudan: Gus, menurut Anda makanan apa yang haram?
Gus Dur: Babi
Ajudan: Yang lebih haram lagi
Gus Dur: Mmmm … babi mengandung babi!
Ajudan: Yang paling haram?
Gus Dur: Mmmm … nggg … babi mengandung babi tanpa tahu bapaknya dibuat sate babi!
Ajudan: Gus, menurut Anda makanan apa yang haram?
Gus Dur: Babi
Ajudan: Yang lebih haram lagi
Gus Dur: Mmmm … babi mengandung babi!
Ajudan: Yang paling haram?
Gus Dur: Mmmm … nggg … babi mengandung babi tanpa tahu bapaknya dibuat sate babi!
*******************************
6.Cuma Takut Tiga Roda
Suatu hari, saat Abdurarahman Wahid menjabat
sebagai Presiden RI, ada pembicaraan serius. Pembicaraan bertopik isu
terhangat dilakukan selesai menghadiri sebuah rapat di Istana Negara.
Diketahui, pembicaraan itu mengenai wabah
demam berdarah yang kala itu melanda kota Jakarta. Gus Dur pun sibuk
memperbincangkan penyakit mematikan tersebut.
“Menurut Anda, mengapa demam berdarah saat
ini semakin marak di Jakarta Pak?” tanya seorang menterinya.
“Ya karena Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso
melarang bemo, becak, dan sebentar lagi bajaj dilarang beredar di Kota Jakarta
ini. Padahal kan nyamuk sini cuma takut sama tiga roda…!”
*******************************
7. Membuang Presiden
Apa akibatnya kalau seorang presiden
terlampau lama memegang kekuasaan? Apalagi jika ditambah seringnya ia
membohongi rakyatnya sendiri? Tentu rakyat akan protes dan marah, karena
menganggap presidennya telah berkhianat.
Tapi ini cerita Gus Dur tentang seorang
presiden Filipina yang punya tiga orang anak. Merasa ayah mereka adalah orang
nomor satu di negerinya, anak-anal sang presiden pun lantas bertingkah
neko-neko.
Anak kedua presiden ingin mencari popularitas
dengan menyebarkan jutaan lembar uang kertas pecahan 5 peso dari sebuah pesawat
terbang.
Kakaknya tak mau kalah pamor. Dengan pesawat yang digunakan adiknya sebelumnya, sang kakak menyebarkan jumlah uang jauh lebih banyak dari adiknya.
Kakaknya tak mau kalah pamor. Dengan pesawat yang digunakan adiknya sebelumnya, sang kakak menyebarkan jumlah uang jauh lebih banyak dari adiknya.
Anak perempuan presiden juga ingin populer,
tapi tidak mau meniru cara yang dilakukan oleh kedua kakaknya. Karena bingung,
ia pun bertanya kepada pilot pesawat yang ikut menyebarkan uang bersama dua
kakaknya itu.
“Mas kapten, aku ingin populer seperti dua
kakakku sebelumnya, tapi tindakan populer apa yang bisa membahagiakan rakyat?”
“Gampang sekali: Buang saja ayah nona dari atas pesawat.”
“Gampang sekali: Buang saja ayah nona dari atas pesawat.”
*******************************
8. Becak, Dilarang Masuk
Saat menjadi Presiden, Gus Dur pernah
bercerita kepada Menteri Pertahanan Mahfud MD tentang orang Madura yang katanya
banyak akal dan cerdik.
Ceritanya ada seorang tukang becak asal
Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu “Becak dilarang
masuk”. Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang
dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki becak.
“Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan
gambar becak tak boleh masuk jalan ini,” bentak Pak polisi. “Oh saya melihat
pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong tidak ada pengemudinya. Becak saya kan
ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk,” jawab si tukang becak.
“Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah
gambar itukan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk,” bentak Pak polisi lagi.
“Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya
bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak
begini,” jawab si tukang becak sambil cengengesan.
*******************************
9. Argometer Japan yang Cepat
Di luar Hotel Hilton, Gus Dur bersama
sahabatnya yang seorang turis Jepang mau pergi ke Bandara. Mereka naik taksi di
jalan, tiba-tiba saja ada mobil kencang banget, menyalip taksi tersebut. Dengan
bangga si Jepang berteriak, “Aaaah Toyota made in Japan sangat cepat…!”
Enggak lama kemudian mobil lain nyalip juga
taksi tersebut. Si Jepang teriak lagi “Aaaah Nissan made ini Japan sangat
cepat.” Enggak lama kemudian lewat lagi satu mobil menyalip mobil tersebut
dan si Jepang teriak lagi “Aaaah Mitsubishi made in Japan sangat cepat…!” Gus
Dur dan sopir taksi itu merasa kesal melihat si Jepang ini bener-bener
nasionalis.Kemudian, sesampainya di bandara, sopir taksi bilang ke si Jepang.
Supir taksi : “100 dolar please…”
Si Jepang : 100 dolars…?! Its not that far from the hotel…!!”
Gus Dur : “Aaaah… Argometer made ini Japan kan sangat cepat sekali!!”
Si Jepang : 100 dolars…?! Its not that far from the hotel…!!”
Gus Dur : “Aaaah… Argometer made ini Japan kan sangat cepat sekali!!”
*******************************
10. Pikiran porno
Dalam suatu kesempatan Gus Dur mengeluarkan
sebuah pernyataan yang sebenarnya
tidak dimaksudkan untuk menghina. Namun dengan itu bagian dari upaya Gus Dur
menyampaikan joke.”Alquran itu kita suci yang paling porno. Ya kan bener, di
dalamnya ada kalimat menyusui. Berarti mengeluarkan tetek. Ya udah, cabul kan?”
Mungkin dengan hanya kalimat guyonan itu sebagian masih ada yang merasa diresahkan. Masa sih ulama yang terkenal wali kaya gitu? Maka, di lain waktu Gus Dur mengulangi penjelasannya dengan memilih bahasa yang lebih sopan.
“Maksudnya, itu ayat jadi porno kalau yang baca lagi punya pikiran yang ngeres. Kalau nggak, ya udah. Berarti beres.”
Masih nggak puas. Karenanya pertanyaan berikutnya segera menyusul. “Tapi Gus, Alquran kan bahasanya sopan?”
“Betul, juga bahasa di luar Alquran banyak yang sopan. Tapi, waktu teman saya naik bus, lihat orang lagi bunting. Terus dia mbatin kenapa bisa bunting? Mendadak ‘barangnya’ (alat kelaminnya) berdiri gara-gara pikirannya itu,” jawab Gus Dur.
Mungkin dengan hanya kalimat guyonan itu sebagian masih ada yang merasa diresahkan. Masa sih ulama yang terkenal wali kaya gitu? Maka, di lain waktu Gus Dur mengulangi penjelasannya dengan memilih bahasa yang lebih sopan.
“Maksudnya, itu ayat jadi porno kalau yang baca lagi punya pikiran yang ngeres. Kalau nggak, ya udah. Berarti beres.”
Masih nggak puas. Karenanya pertanyaan berikutnya segera menyusul. “Tapi Gus, Alquran kan bahasanya sopan?”
“Betul, juga bahasa di luar Alquran banyak yang sopan. Tapi, waktu teman saya naik bus, lihat orang lagi bunting. Terus dia mbatin kenapa bisa bunting? Mendadak ‘barangnya’ (alat kelaminnya) berdiri gara-gara pikirannya itu,” jawab Gus Dur.
*******************************
11. Atlet Berlari dikejar Serdadu
Hampir tak ada negara yang rela ketinggalan
mengikuti Olimpiade . Acara empat tahunan itu merupakan salah satu cara promosi
negara masing-masing. Dan tentu saja , peristiwa ini juga sangat bergengsi
karena acara ini diliput oleh semua media massa negara peserta. Wajarlah kalau
setiap negara berusaha mengirimkan atlet terbaiknya, dengan harapan mereka bisa
mendapatkan emas. Begitulah sambutan Gus Dur saat melepas tim Indonesia ke
Olimpiade Sidney yang baru lalu.
Gus Dur lalu bercerita tentang peristiwa yang
pernah terjadi di Suriah. Pada waktu Olimpiade beberapa tahun yang lalu,
tuturnya, kebetulan pelari asal Suriah merebut medali emas. Sang pelari mampu
memecahkan rekor tercepat dari pemenang sebelumnya, bahkan selisih waktunya pun
terpaut jauh.
Maka, dia langsung dikerubuti wartawan karena
punya nilai berita yang sangat tinggi.
“Apa sih rahasia kemenangan anda?” tanya wartawan.
“Mudah saja,” jawab si pelari Suriah, enteng, “Tiap kali bersiap-siap akan start, saya membayangkan ada serdadu Israel di belakang saya yang mau menembak saya.”
“Apa sih rahasia kemenangan anda?” tanya wartawan.
“Mudah saja,” jawab si pelari Suriah, enteng, “Tiap kali bersiap-siap akan start, saya membayangkan ada serdadu Israel di belakang saya yang mau menembak saya.”
*******************************
12. Peluru Juga Habis…
Ini cerita Gus Dur tentang situasi Rusia,
tidak lama setelah bubarnya Uni Soviet. Sosialisme hancur, dan para birokrat
tidak punya pengalaman mengelola sistem ekonomi pasar bebas. Di masa sosialisme,
memang rakyat sering antre untuk mendapatkan macam-macam kebutuhan pokok, tapi
manajemennya rapi, sehingga semua orang kebagian jatah. Sekarang, masyarakat
tetap harus antre, tapi karena manejemennya jelek, antrean umumnya sangat
panjang, dan banyak orang yang tidak kebagian jatah.
Begitulah, seorang aktivis sosial berkeliling
kota Moskow untuk mengamati bagaimana sistem baru itu bekerja. Di sebuah
antrean roti, setelah melihat banyaknya orang yang tidak kebagian, aktivis itu
menulis di buku catatannya, “roti habis.”
Lalu dia pergi ke antrean bahan bakar. Lebih
banyak lagi yang tak kebagian. Dan dia mencatat “bahan bakar habis!”, kemudian
dia menuju ke antrean sabun. Wah pemerintah kapitalis baru ini betul-betul
brengsek, banyak sekali masyarakat yang tidak mendapat jatah sabun. Dia menulis
besar-besar “SABUN HABIS!”.
Tanpa dia sadari, dia diikuti oleh seorang
intel KGB. Ketika dia akan meninggalkan antrean sabun itu, si intel menegur
“Hey bung! dari tadi kamu sibuk mencatat-catat terus, apa sih yang kamu
catat?”.
Sang aktivis menceritakan bahwa dia sedang
melakukan penelitian tentang kemampuan pemerintah dalam mendistribusikan barang
bagi rakyat .
“Untung kamu ya, sekarang sudah jaman reformasi”, ujar sang intel, “Kalau dulu, kamu sudah ditembak”.
Sambil melangkah pergi, aktivis itu mencatat, “Peluru juga habis!
“Untung kamu ya, sekarang sudah jaman reformasi”, ujar sang intel, “Kalau dulu, kamu sudah ditembak”.
Sambil melangkah pergi, aktivis itu mencatat, “Peluru juga habis!
*******************************
13. Jawaban Ho..oh
Seorang ajudan Presiden Bill Clinton
dari Amerika Serikat sedang jalan-jalan di Jakarta. Karena bingung dan
tersesat, dia kemudian bertanya kepada seorang penjual rokok. “Apa betul ini
Jalan Sudirman?” “Ho oh,” jawab si penjual rokok.
Karena bingung dengan jawaban
tersebut, dia kemudian bertanya lagi kepada seorang Polisi yang sedang mengatur
lalu lintas. “Apa ini Jalan Sudirman?” Polisi menjawab, “Betul.”
Karena bingung mendapat jawaban yang
berbeda, akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur yang waktu itu kebetulan melintas
bersama ajudannya. “Apa ini Jalan Sudirman?” Gus Dur menjawab “Benar.”
Bule itu semakin bingung saja karena
mendapat tiga jawaban yang berbeda. Lalu akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur
lagi, mengapa waktu tanya tukang rokok dijawab “Ho oh,” lalu tanya polisi
dijawab “betul” dan yang terakhir dijawab Gus Dur dengan kata “benar.”
Gus Dur tertegun sejenak, lalu dia
berkata, “Ooh begini, kalau Anda bertanya kepada tamatan SD maka jawabannya
adalah ho oh, kalau yang bertanya kepada tamatan SMA maka jawabannya adalah
betul. Sedangkan kalau yang bertanya kepada tamatan Universitas maka jawabannya
benar.”
Ajudan Clinton itu mengangguk dan
akhirnya bertanya, “Jadi Anda ini seorang sarjana?”
Dengan spontan Gus Dur menjawab, “Ho
… oh!”
*******************************
14. Syukur Tidak Bisa memanjat
Guyonan itu, rupanya, tidak berlebihan. Meski
sudah banyak yang meramalkan bahwa penampilan Gus Dur di depan DPR Kamis lalu
bakal ramai, toh tidak ada yang menyangka bahwa sampai seramai itu. Kalau bukan
kiai, mana berani menjadikan pidato Ketua DPR Akbar Tandjung sebagai sasaran
humor? Akbar sejak dulu memang selalu memulai pidato dengan memanjatkan syukur.
Maka, Gus
Dur pun melucu, yang membuat semua anggota DPR tertawa: syukur memang perlu dipanjatkan karena Syukur tidak bisa memanjat
Dur pun melucu, yang membuat semua anggota DPR tertawa: syukur memang perlu dipanjatkan karena Syukur tidak bisa memanjat
Begitu menariknya, karuan saja pidato
presiden kini banyak ditunggu penonton televisi. Padahal, dulu-dulu kalau presiden
pidato di TV banyak yang mematikan TV-nya. Begitu tidak menariknya pidato
presiden di masa Orde Baru sampai-sampai pernah para anggota DPRD diwajibkan
mendengarkannya. Itu pun harus diawasi agar mereka sungguh-sungguh seperti
mendengarkan. Untuk itu,
perlu diadakan sidang pleno DPRD dengan acara khusus nonton televisi.
perlu diadakan sidang pleno DPRD dengan acara khusus nonton televisi.
*******************************
15. Gus Dur Dicium Artis Cantik
Magnet sense of humor Gus Dur yang tinggi membuat kesengsem
seorang artis cantik saat hadir dalam suatu acara di rumah salah seorang
pengasuh Pondok Kajen, Jawa Tengah. Saking gemesnya, artis itu dengan santai
langsung ngesun (mencium) pipi Gus Dur tanpa pake
permisi. Jelas beberapa di antara mereka yang hadir langsung dibikin kaget dan
bingung. Siapa yang kuat ngeliat kiai nyentrik cuma diem ajadisun (dicium) artis
cantik.
Tak lama kemudian begitu sudah agak sepi, Gus
Mus yang sedang di antara mereka, langsung numpahin sederet kalimat yang sudah dari tadi
cuma bisa disimpan di dalam hati.
“Loh Gus, kok Gus Dur diam saja sih disun sama perempuan?’”
Dengan santai dan.. silakan bayangin sendiri
gayanya, Gus Dur malah ngasih jawaban sepele.
“Lha wong saya kan nggak bisa lihat. Ya mbok sampeyan jangan pengen….”
0 comments:
Post a Comment