Friday, 20 February 2015

Pengertian Bunyi Bahasa



A. Pengertian Bunyi Bahasa
Bunyi bahasa merupakan unsur bahasa yang paling kecil. Istilah bunyi bahasa atau fon merupakan terjemahan dari bahasa inggris phone ‘bunyi’. Bunyi bahasa menyangkut getaran udara.Bunyi itu terjadi karena dua benda atau lebih bergeseran atau berbenturan.Sebagai getaran udara, bunyi bahasa merupakan suara yang dikeluarkan oleh mulut, kemudian gelombang-gelombang bunyi sehingga dapat diterima oleh telinga.

Bunyi bahasa atau bunyi ujaran dihasilkan oleh alat ucap manusia seperti pita suara, lidah, dan bibir.Bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau bunyi yang diartikan, kemudian membentuk gelombang bunyi, sehingga dapat diterima oleh telinga manusia.

B. Kajian Bunyi Bahasa

            Bunyi bahasa atau bunyi ujaran (fon) menyangkut bunyi yang dikeluarkan oleh alat bicara tanpa melihat fungsinya sebagai pembeda arti. Bunyi bahasa dari sudut ujaran atau turunan (parole). Misalnya, perbedaan antara bunyi vocal depan madya atas {e} dengan vocal depan madya {E}. Kajian mengenai bunyi bahasa ini disebut fonetik.
            Fonetik dapat didefinisikan sebagai kajiab tentang bunyi bahasa, pembentukannya, frekuensinya sebagai getaran udara, dan cara penerimaannya oleh telinga. Berdasarkan proses kejadian bunyi bahasa tersebut, fonetik dibagi menjadi tiga jenis, yakni (1) fonetik artikulatoris, (2) fonetik akustis, dan (3) fonrtik auditoris.
1.        Fonetik Artikulatoris
Fonetik artikulatoris ialah fonetik yang mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa. Fonetik artikulatoris menyangkut produksi atau pembentukan bunyi bahasa oleh alat bicara,bagaimana, bunyi bahasa dibuat atau diucapkan serta bagaimana bunyi bahasa diklasifikasi berdasarkan artikulasinya. Fonetik jenis ini banyak berkaitan dengan linguistik sehingga para linguis, khususnya para ahli konetik, memasukannya sebagai cabang linguistik.
2.      Fonetik Akustis
Fonetik akustis mempelajari bunyi bahasa sebagai gejala fisis yang berupa getaran udara.Dalam fonetik jenis ini dikaji frekwensi getaran bunyi, amplitudo, intensitas, dan timbrenya.Udara yang bergetar adalah udara yang bergerak dalam gelombang-gelombang. Arah gelombang itu bergerak kemana saja, jika tidak ada hambatan sama sekali. Gelombang bunyi itu berirama secara ritmis.Ritmenya diukur dengan frekuensi persatuan waktu (detik).Keras nyaringnya atau intesitas bunyi secara akustis berpangkal pada luas lebarnya gelombang udara yang disebut amplitudo.Amplitude akan berkurang menurut jarak dari sumber bunyi.
3.      Fonetik Auditoris
Fonetik auditoris mempelajari bagaimana mekanisme telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara. Fonetik ini berkaitan erat dengan proses mendengarkan atau menyimak bidang fonetik ini cenderung dimasukan kedalam ilmu kedokteran bagian neurologi.

0 comments:

Post a Comment