Wednesday 28 January 2015

PENGGUNAAN ELIPSIS



Pernah lihat ada tulisan titik-titik di kalimat narasi? Itu bukanlah sebuah soal isian kayak di sekolahan. Islah titik-0titik dengan jawaban yang tepat. 

Titik-titik itu namanya elipsis. Gunanya untuk mendeskripsikan kalimat yang terputus. Penulis bias aja dengan sengaja menghilangkan sebuah kata pada kalimat maupun frase. Yaitu dengan menggunakan elipsis ini.

Aku tahu ini dari Om Donatus a. Nugroho. Dulu waktu beliau masih aktif di kelas Cendol. Kelas Cendol itu adalah kelas menulis online. Kita di sana bisa saling sharing naskah. Juga bisa belajar bareng.

Elipsis yang benar ternyata titiknya ebrjumlah tiga biji.  Kalau lebih namanya bukan elipsis. Dan lagi, penggunaan elipsis yang benar ternyata setelah spasi. Jadi elipsi ini kedudukannya sama kayak kata baru pada kalimat gitu.


Ini contoh yang dikasih Om DAN. Mari belajar bareng gan!

“Tetapi penderitaan panjang itu untuk orang yang kucintai juga, Ken ... Papaku!”
Kenado tercenung mendengar pengakuan jujur Sella. Ooo ... gadis malang, berapa banyak lagi lakon yang harus kamu perankan?
“Kamu tidak marah, Ken? Baru kali ini aku menjelaskan semuanya. Padahal, Ken … kalau kamu tahu sebenarnya. Aku … aku juga …,” Sella tak melanjutkan kalimatnya. Dibenamkan kepalanya di kepala Kenado. Tumpah sudah air mata itu.

Yang ingin saya perlihatkan dari cuplikan cerpen “Sepenggal Episode di Fukuoka” karya mayokO aikO di atas adalah pergunaan tanda titik-titik (...) yang disebut elipsis.

ELIPSIS adalah salah satu jenis majas (gaya bahasa) dengan pemanfaatan tanda baca. Elipsis adalah majas yang ditulis dengan cara menghilangkan sebagian kata-kata atau kalimatnya. Majas tersebut lebih sering digunakan dalam karya sastra puisi maupun prosa. Simbol untuk tanda elipsis adalah rangkaian tiga tanda titik (...).

Adapun fungsi elipsis adalah untuk menampilkan efek-efek tertentu, baik secara lisan (saat dibaca) maupun tertulis. Tanda ini dapat menunjukkan jeda pada pembicaraan, pikiran yang belum selesai atau hal yang sengaja ditunda atau dirahasiakan. Pada akhir kalimat, elipsis dimaksudkan sebagai penurunan volume menuju kesenyapan (aposiopesis), seperti fade-out pada ending lagu.

Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Contoh:
Aku ... aku tak tahu. Aku ... sangat bingung.

Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang (sengaja) dihilangkan.
Contoh:
“Pembunuh berdarah dingin itu adalah .... Kau akan segera tahu jawabannya,” kata Ferdi dengan mimik ketakutan.

Tanda elipsis juga dikenakan pada penulisan kata atau onomatope (lihat Sirkus Penulis #40) yang menggunakan huruf vokal atau konsonan sama dalam jumlah banyak.
Contoh:
Astagaaa ...!
Srrr ....
Zaaap ...!
Penulisan elipsis yang benar:
Tanda elipsis di dalam rangkaian kata atau kalimat didahului dan diikuti dengan spasi.
Contoh:
“Tolong ... tolong, selamatkan saya!”

Elipsis bisa disatukan dengan tanda koma, tanda tanya atau tanda seru dan penulisannya tanpa spasi.
Contoh:
"Baiklah ...," kataku, "kita berangkat sekarang."
“Aduuuh ...!”
“Kau ... kau ...?”
Pada akhir kalimat, perlu dipakai 4 tanda titik: 3 tanda titik untuk menandai penghilangan teks dan 1 tanda titik untuk menandai akhir kalimat.
Contoh:
Setelah melewati semua cobaan itu, mereka bahagia untuk selama-lamanya ....

Pergunakan elipsis sesuai dengan fungsinya dan bubuhkan dengan tata cara penulisan yang benar!
Mulailah dengan membiasakannya ketika menulisnya di status, postingan maupun sekedar komen, dan rasakan manfaatnya.

1 comments: